Sebut Kesaksian Aipda WH dan Istri Hanya Testimoni, Pengacara Supriyani: Mereka Tak Lihat Langsung
Dalam pembacaan pledoi, kuasa hukum Supriyani menyinggung soal kesaksian Aipda WH dan istrinya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.com - Sidang dengan agenda pembacaan nota pembelaan atau pledoi guru honorer Supriyani berlangsung pada Kamis (14/11/2024), di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dalam pledoi yang dibacakan kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan, menyinggung soal kesaksian orang tua korban, Aipda WH dan istri.
Andri mengatakan, berdasarkan kesimpulan keterangan saksi yang disumpah, para guru rekan Supriyani di SDN 4 Baito, mengatakan tidak ada kejadian pemukulan terhadap anak Aipda WH, D.
Sementara, kesaksian Aipda WH dan istri, kata Andri, hanya bersifat testimoni sebab keduanya tidak melihat secara langsung dugaan pemukulan yang dituduhkan kepada Supriyani.
"Keterangan saksi yang disumpah. Guru-guru semua jelas menyampaikan tidak ada kejadian itu (pemukulan)" kata Andri, Kamis, dilansir TribunnewsSultra.com.
"Kalau keterangan orang tua (Aipda WH dan istri) itu bersifat testimoni, tidak melihat langsung kejadiannya," imbuh dia.
Baca juga: Sebut Kapolsek Baito Harus Diproses Pidana Buntut Uang Supriyani, Susno Duadji: Untuk Beri Pelajaran
Lebih lanjut, Andri juga membahas keterangan saksi ahli, termasuk dokter forensik dr Raja Al Fath dan ahli psikolgi forensik, Reza Indragiri Amriel.
Diketahui, dr Raja mengatakan penyebab luka D bukan karena dipukul sapu, melainkan karena benda yang memiliki permukaan kasar.
Lalu, Reza menyebut keterangan D soal dugaan pemukulan, disampaikan karena terus-menerus diberi pertanyaan yang sama berulang kali oleh Aipda WH.
Karena itu, Andri meminta agar pengakuan D diselaraskan dengan kesaksian anak-anak yang lain.
"Kemudian keterangan anak kita sesuaikan lagi. Apakah dia berkesesuaian dengan kesaksian saksi yang lain," ungkapnya.
Ia mencontohkan soal pengakuan Lilis yang menyebut tak ada insiden pemukulan, seperti kata Aipda WH.
Sejumlah saksi anak juga menyebut tak melihat ada pemukulan di hari kejadian pukul 10.00 Wita. Pasalnya, di jam tersebut, murid-murid SDN 4 Baito sudah pulang sekolah.
"Sementara saksi gurunya, Ibu Lilis, mengatakan bahwa tidak ada kejadian itu," ujarnya.