Salah satu pengurus Kadin Kabupaten Garut, Galih Qurbani, mengaku ikut datang ke kantor Toserba tersebut untuk berdialog.
Mereka berdialong mengenai lahan toserba.
Dialog tersebut direkam oleh seseorang.
Pihak Kadin dituding telah menyerobot gedung.
Sementara Kadin mengklaim telah mengantongi izin penggunaan bangunan dari Pemkab Garut.
Namun pihak sekolah kukuh berpendapat, gedung tersebut adalah aset Pemprov Jawa Barat yang dikelola oleh mereka dan sedang dalam tahap renovasi.
Saat itu pula, kepala sekolah itu diketahui membawa senjata api di kantong celananya.
Baca: Menteri LHK: Sangat Strategis Peran Swasta dalam Kolaborasi Pengurangan Sampah
Galih mempertanyakan urgensi seorang kepala sekolah membawa senjata api.
"Kenapa harus bawa senjata api, itu yang jadi aneh, bisa memicu tindakan anarkistis,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pengakuan Kepsek SMK di Garut yang Bawa Senjata Api: Takut Terjadi Apa-apa