TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Nama Pak Eko atau Eko Purnomo kembali menjadi perbincangan. Sebelumnya pada 2018, rumahnya yang berada di Kampung Sukagalih, Desa Pasirjati, Ujungberung, Kota Bandung viral.
Rumah itu menjadi heboh di media sosial lantaran terkepung rumah tetangga.
Setelah viral dan melibatkan banyak pihak, akhirnya dibuatkan akses jalan masuk walaupun sempit dan hanya muat untuk satu orang saja.
Kini, Pak Eko justru tak tinggal di rumah tersebut.
Dia memilih untuk tinggal di sebuah rumah kontrakan yang tak jauh dari sana.
Baca: Kemenhub: Peningkatan Kapasitas Penumpang Pesawat Akan Dilakukan Secara Bertahap
Sama seperti sejumlah orang lainnya, Eko juga terdampak pandemi virus corona.
Sudah selama tiga bulan ini dia menganggur.
Biasanya, Eko kerap berjualan di pasar rumpah.
"Tapi sekarang kan dilarang, karena ada virus corona," ujar Pak Eko kepada Tribunjabar.id, melalui sambungan telepon, Senin (8/6/2020).
Biasanya, dalam sepekan Eko akan keliling ke sejumlah pasar tumpah untuk berdagang aksesoris ponsel.
Dalam sehari, dia bisa dua kali buka lapak, yakni pada pagi dan sore hari.
Misalnya, kata Eko, pada Jumat datang di pasar tumpah Binong, kemudian Minggu di pasar tumpah Ciporeat.
Eko mengatakan, semua kegiatan berdagangnya tersebut sudah terjadwal.
Kendati demikian, gara-gara ada pandemi virus corona dia jadi tak bisa berjualan lagi.
Eko tentu saja tak tinggal diam, dia masih tetap berusaha.
Kini, Eko mencoba berjualan online via Facebook atau grup WhatsApp.
"Ada Facebook, ikut 175 grup jualan. Suka posting-posting di situ. Tapi ya, tidak tentu, ada yang beli, kadang tidak ada," ujar Pak Eko.
Sedih Saat Ingat Rumahnya
Eko mengaku sedih jika ingat mengenai rumahnya yang terkepung rumah tetangga di Kampung Sukagalih, Kelurahan Pasirjati, Ujungberung, Kota Bandung.
Dua tahun sudah dia tak mengunjungi rumah yang sempat viral pada 2018 tersebut.
Kini, Eko tinggal mengontrak di Ciporeat, Jalan Pasanggrahan, Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.
Adapun alasannya tak berkunjung ke rumahnya yang terkepung itu adalah karena ingin menenangkan diri.
"Kalau ke sana suka ingat mamah (almarhum Samirah). Suka sedih. Sejak usaha waktu itu, terus buntu, mengontrak di Ciporeat, masih di Ujungberung juga," ujar Pak Eko kepada Tribunjabar.id melalui sambungan telepon, Senin (8/6/2020).
Eko bercerita, ibunya itu wafat setelah ada tetangga membangun benteng di samping rumahnya.
Kala itu, ibu Samirah yang baru bepergian terjatuh lalu meninggal dunia.
"Sedih lah, jadi biarkan saja seperti itu. Belum ada keinginan lagi untuk ke sana," ujarnya.
Pak Eko juga memiliki kenangan lain yang masih jelas diingat dalam benaknya.
Dulu, ia dan istrinya yang pengantin baru sempat menempati rumah itu selama tujuh tahun.
Tak hanya itu, adik-adiknya juga sempat tinggal di rumah viral tersebut.
Kini, Eko mengaku, jika rumahnya itu sampai roboh lantaran tak ditempati, dia ikhlas.
Dia mengaku sudah berjuang agar rumah tersebut mendapatkan akses masuk yang layak, sesuai gambar.
"Kalau sampai ambruk biarin kang. Yang penting saya punya sertifikatnya. Di gambar sudah jelas ada akses jalan masuknya," ujarnya.
Dulu, Pak Eko sudah berjuang menemui banyak pihak.
Bahkan, dia juga sampai menulis surat terbuka kepada Presiden Jokowi dan viral di Facebook.
Setelah viral, beberapa pihak mulai mendatangi Pak Eko.
Ada yang memberikan saran untuk melapor ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) di pusat.
Kini, rumah itu memang sudah memiliki akses masuk.
Baca: Dipolisikan Syahrini, Lia Ladysta Jalani Pemeriksaan sebagai Saksi Terkait Pencemaran Nama Baik
Kendati demikian, akses masuknya hanya muat untuk satu orang saja.
Eko awalnya bersyukur karena disepakati akan ada pembukaan akses jalan.
Namun kenyataan di lapangan tidak sesuai harapan.
Akses masuk malah datang dari arah yang lain.
Menurutnya, akses tersebut tak sesuai dalam gambar.
"Itu kayaknya kalau orang gendut tak akan bisa masuk," kata Pak Eko.
Berikutnya, jika sudah punya cukup uang, Eko mengaku akan memperjuangkan lagi rumah tersebut.
Kali ini, dia hanya bisa terima dulu dan bersyukur.
"Nanti kalau ada rezekinya, saya mau perjuangkan lagi. Untuk yang sekarang ini, saya terima dulu, bersyukur," ujarnya.
Baca: Kisah 3 Wanita Muda Dijadikan PSK Bertarif Rp 200 Ribu, Dianiaya Jika Tak Ingin Melayani Pelanggan
Kondisi Rumahnya Sekarang
Wartawan TribunJabar.id telah mengunjungi rumah tersebut, di Kampung Sukagalih, Desa Pasir Jati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Rabu (3/6/2020) pagi.
Akses jalannya, walaupun hanya cukup untuk satu tubuh manusia, tapi masih tetap ada.
Setelah memasuki akses jalan masuk tersebut, terlihat rumah Pak Eko masih berdiri kokoh.
Rumah itu memiliki lebar dan luas sekitar 76 meter persegi.
Namun sayang, rumah itu tak terurus.
Kondisi rumah juga terkunci.
Tak ada satu pun orang di dalamnya.
Berdasarkan laporan wartawan TribunJabar.id, rumah itu sangat kotor, terdapat sejumlah tanaman mengering yang berserakan.
Asep (13), remaja yang tinggal di sekitar sana mengatakan, sudah lama Eko tak tinggal di rumah tersebut.
Hal senada juga dikatakan Anih (60), tetangga rumah Eko.
Baca: 2 DPO Sindikat Narkoba Internasional Kabur ke Medan, Pakai Surat Bebas Covid-19 Palsu
Ia mengatakan, sudah lama sekali rumah tersebut kosong.
Namun, dia tak mengetahui kapan terakhir kali Eko datang ke rumah tersebut.
"Kalau terbaru ke sini, kami kurang tahu. Pernah dulu terakhir malam datangnya," katanya.
Anih pun tak mengetahui keberadaan Eko.
Menurut kabar yang didengarnya, Eko mengontrak di Karanganyar.
Lebih lanjut Anih mengatakan, rumah itu sebelumnya juga pernah dikontrakkan.
"Enggak tahu kalau sekarang di mana," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ingat Pak Eko Pemilik Rumah Terkepung Tetangga di Bandung yang Sempat Viral? Gini Hidupnya Sekarang