Dia pun meminta para petugas medis tidak main-main dengan virus yang mematikan itu.
"Kami minta petugas jangan main-main dengan penyakit ini, karena sudah memakan banyak korban," tegas dia.
Dia berharap, para petugas medis bisa bekerja secara profesional.
Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M Saek mengaku belum mengetahui hal itu. "Saya belum dapat laporannya, jadi bisa langsung dengan (hubungi) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao," ujar dia singkat.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rote Ndao, Widyanto P Adhy mengakui adanya kekeliruan dalam hasil rapid test terhadap Ariyanto Boik.
"Hari ini (13 Juni), kami mengakui kesalahan itu dan mengoreksinya dengan menerbitkan hasil pemeriksaan laboratorium yang benar," ujar Adhy.
Adhy pun enggan menjelaskan terkait proses rapid test yang berujung pada kekeliruan itu.
"Menurut saya, tidak penting diberitakan bagaimananya. Tapi, yang sudah dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kesalahan yang sama lagi," ujar Adhy.
"Pembinaan staf, konsolidasi internal staf, dan penguatan pengawasan sudah dilakukan," kata dia.
Update Covid-19 NTT
Menjelang pemberlakuan new normal di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT), kasus positif Covid-19 di NTT bertambah menjadi 108 kasus.
Hal itu terkonfirmasi berdasarkan hasil pemeriksaan 116 spesimen swab yang dilakukan di Laboratorium Biomolekuler di RSUD WZ Johannes Kupang.
"Dari 116 spesimen asal Kota Kupang, Kabupaten TTU, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Nagekeo, dan Kabupaten Sumba Barat diketahui ada satu orang pelaku perjalanan hasil swabnya positif. Hanya satu positif," demikian keterangan Sekretaris 1 Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTT, drg. Dominikus Minggu Mere, Sabtu (13/6/2020).
Pria yang menjabat Kepala Dinas Kesehatan NTT itu menjelaskan, pasien yang dinyatakan positif tersebut merupakan pelaku perjalanan yang memeriksakan swabnya di RSUD Prof WZ Johannes Kupang secara mandiri. "Saat ini diisolasi di salah satu rumah sakit yang ada di Kota Kupang," tambah Minggu Mere.