TRIBUNNEWS.COM, CILEGON - Basarnas Provinsi Banten dibantu oleh SAR, Lanal, Polair dan yang lainnya untuk mencari 10 nelayan yang sempat berenang akibat tenggelam nya KM Puspita Jaya pada hari Jumat, (19/6/2020) di perairan Selat Sunda.
Dalam keterangan nya Kepala Basarnas Provinsi Banten, Muhammad Zaenal Arifin mengatakan bahwa Proses pencarian terhadap 10 Nelayan yang sempat berenang tersebut hingga akhir nya menghilang masih dalam proses Pencarian.
"Sampai dengan saat ini pencarian 10 Nelayan yang hilang masih dilakukan dan di bantu oleh SAR, Lanal, Polair, KSOP, Dinas Kelautan, KKP, Nelayan dan Masyarakat lainnya," ujar Kepala Basarnas Provinsi Banten, Muhammad Zaenal Arifin kepada Tribunbanten.Com, Sabtu, (20/6/2020).
Baca: Kapal Tenggelam di Perairan Karang Patah, 6 Pemancing Selamatkan Diri di Bagan, Berhasil Dievakuasi
Baca: Daftar Nama Korban Hilang Akibat Kapal Tenggelam di Selat Sunda, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian
Baca: Detik-detik Kapal Tenggelam di Selat Sunda, Penumpang Berenang Selamatkan Diri, 10 Orang Hilang
Menurut nya, belum ada kendala yang pasti selama proses pencarian 10 nelayan yang menghilang tersebut, namun menurut nya yang harus di perhatikan selama proses pencarian adalah tinggi nya gelombang yang ada di sekitarnya.
"Sementara belum ada, hanya tetap waspada potensi gelombang tinggi 1 sampai 2 meter," katanya
Kepala Basarnas juga menambahkan bahwa pencarian 10 nelayan yang hilang di fokuskan di beberapa titik di sekitar Pulau Rakata.
"Sekitar pulau rakata dan beberapa pulau lainnya panaitan, peucang, dan handelum," tegasnya.
Sementara itu Nahkoda yang sempat ikut terombang-ambing Pasca tenggelam nya KM Puspita Jaya, Surya, menceritakan bahwa dirinya beserta dengan nelayan yang lainnya sempat terombang-ambing di laut sebelum akhirnya berhasil diselamatkan oleh Kapal Pesiar MV Eurodam.
"Terombang ambing di laut dari jam lima sore sampai jam lima sore lagi, di kapal ada 16 orang, tujuannya mau ke Rakata," katanya
Diketahui Keenam nelayan diselamatkan oleh Kapal Pesiar MV Eurodam. Dimana saat itu Kapal Pesiar MV Eurodam tengah melakukan perjalanan dari Bali menuju Singapura. Evakuasi nelayan oleh Kapal berbendera Belanda itu langsung dilaporkan ke Basarnas Bali untuk di teruskan ke Basarnas Provinsi Banten. (Tribun Banten/Martin Ronaldo Pakpahan)