News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wakapolres Karanganyar Diserang

Buntut Penyerangan Wakapolres Busroni, Mapolres Dijaga Brimob Bersenjata Hingga Tim Penjinak Bom

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil Baraccuda disiagakan di Mapolres Karanganyar Jalan Lawu No.3, Padangan, Kelurahan Jungke, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Senin (22/6/2020).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Polres Karanganyar memperketat penjagaan seusai aksi penyerangan rombongan Wakapolres Karanganyar, Kompol Busroni oleh orang tidak dikenal yang belakangan terungkap asal Kabupaten Madiun, Jatim.

Penyerangan tersebut terjadi di pintu masuk jalur pendakian via Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (21/6/2020) sekira pukul 10.45 WIB.

Dari pantauan TribunSolo.com, akses masuk Polres Karanganyar dibuat satu pintu melalui pintu selatan di Jalan Lawu No.3, Padangan, Kelurahan Jungke, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Senin (22/6/2020).

Sejumlah personel Brimob bersenjata lengkap disiagakan di pintu masuk Polres Karanganyar.

Selain itu, mobil Baraccuda turut disiagakan di pintu masuk.

Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi menyampaikan pengetatan dilakukan dilakukan sejak Minggu (21/6/2020).

"Kami sudah melakukan peningkatan pengamanan, tidak hanya di Polres, peningkatan kewaspadaan hampir di seluruh jajaran kepolisian," jelas Leganek.

Pengetatan pengamanan, kata Leganek, juga dilakukan di kantor-kantor Polsek yang ada di wilayah Karanganyar.

Itu sesuai arahan Kapolda Jawa Tengah (jateng), Irjen Pol Ahmad Luthfi saat mendatangi Kabupaten Karanganyar untuk menjenguk polisi yang terluka di RSUD Karanganyar dan melihat tempat kejadian perkara (TKP) di Cemoro Kandang.

"Polres mendapat perintah Polda dengan dibantu Gegana dan Brimob, mereka sudah disebar ke polsek-polsek yang ada," ucap Leganek.

"Anggota juga dibekali alat pelindung diri, alat pengamanan khusus, dan bersenjata," tandasnya.

Baca: Polisi Sudah Periksa 8 Saksi Terkait Insiden Penyerangan Wakapolres Karanganyar di Tawangmangu

Diduga Pelaku dari Madiun

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dibackup oleh Tim Inafis dan Satreskrim Polres Madiun mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno, Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, pada Minggu (21/6/2020) sore.

Rumah tersebut merupakan rumah milik keluarga terduga teroris berinsial KW pelaku penyerangan Wakapolres Karanganyar, Kompol Busroni dan rombongannya di jalur pendakian via Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (21/6/2020) sekira pukul 10.45 WIB.

Kedatangan Tim Densus 88 Antiteror untuk mengambil sample darah ibu terduga pelaku P (74) untuk dicocokan dengan terduga pelaku.

"Kami hanya backup saja, yang memiliki kewenangan dari Densus 88," kata Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto, Senin (22/6/2020).

Sementara itu, adik kandung KW, berinsial R, juga membenarkan rumahnya didatangi polisi dan mengambil sample darah ibunya.

Ia mengaku memiliki empat saudara kandung, dan satu di antaranya kakaknya berinisial KW

"Iya, ibu dimintai (sample darah) oleh tim inafis, untuk mencocokan DNA," ungkap dia.

Ia mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan kakaknya tersebut.

Terakhir ia bertemu dengan kakaknya sekitar akhir tahun 2019.

8 Saksi Diperiksa

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi yang menyaksikan tragedi penyerangan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni bersama rombongannya.

Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi menerangkan Kompol Busroni menjadi satu di antaranya yang dimintai keterangan usai mengalami penyerangan di pintu masuk jalur pendakian via Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu.

Penyerangan dilakukan saat kegiatan susur Gunung Lawu dalam rangka HUT ke-74 Bhayangkara, Minggu (21/6/2020) pukul 10.20 WIB.

Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni menunjukkan alat untuk menangkis serangan aksi OTK yang sempat mengenai ajudannya secara mambabi buta, Minggu (21/6/2020). (istimewa)

Baca: Tim Densus 88 Ambil Sampel Darah Ibu dari Terduga Pelaku Penyerangan Wakapolres Karanganyar

"Sebanyak 8 saksi sudah kami mintai keterangan, termasuk korban dan Pak Wakapolres," terang dia kepada TribunSolo.com di Mapolres Jalan Lawu No.3, Padangan, Kelurahan Jungke, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Senin (22/6/2020).

Leganek menyebutkan korban penyerangan saat ini telah diperbolehkan pulang dan tengah menjalani rawat jalan.

Adapun sejumlah orang menjadi korban penyerangan di pintu masuk jalur pendakian via Cemoro Kandang.

Mereka adalah sopir Wakapolres Karanganyar Bripda Hanif Ariyono dan relawan Jarot Broto Sarwono.

Hanif mengalami luka sobek di leher kanan dan punggung, sementara Jarot mengalami luka sobek lengan kanan dan punggung.

Sebelumnya, korban dirawat di RSUD Karanganyar seusai kejadian penyerangan.

"Kemarin sore sudah kembali ke rumah, dari dokter sudah diperbolehkan rawat jalan," kata dia.

"Alhamdulillah, sudah dalam proses pemulihan dan saat ini korban tengah istirahat," tandasnya.

Polisi sekaligus driver atau sopir Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni yakni Bripda Hanif Ariyono meninggalkan RSUD Karanganyar di Jalan Laksda Jalan Yos Sudarso, Jengglong, Kelurahan Bejen, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar sekira pukul 17.06 WIB, Minggu (21/6/2020). (Tribunsolo.com/Agil Tri)

Tiga Korban Penyerangan

Penyerangan dengan senjata tajam (sajam) berupa arit atau sejenis celurit yang menyasar rombongan polisi dipimpin Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni mengakibatkan sejumlah orang terluka, Minggu (21/6/2020).

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, selain polisi sekaligus driver Wakapolres Karanganyar yakni Bripda Hanif Ariyono yang terluka cukup serius pada leher sebelah kanan dan punggung karena bacokan, juga menimpa Kompol Busroni luka ringan di tangan.

Bahkan relawan yang juga warga sipil, Jarot Broto Sarwono warga di Jalan Lampo Batang Timur No. 01/6, RT 05 RW 03, Kelurahan Mojosongo. Kecamatan Jebres yang ikut bersih-bersih dalam mengalami luka sobek di lengan kanan sama punggung.

Adapun para rombongan yang diserang orang tidak dikenal (OTK) saat itu tengah melakukan kegiatan susur Gunung Lawu dalam rangka HUT ke-74 Bhayangkara sekira pukul 10.20 WIB.

Baca: Identitas Pria yang Tewas Ditembak Saat Coba Menyerang Wakapolres Karanganyar Perlahan Mulai Terkuak

Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni mengaku kondisinya baik-baik saja, meskipun driver-nya Bripda Hanif Ariyono mengalami luka sobek di leher sebelah kanan dan punggung karena sabetan celurit atau arit.

"Alhamdulillah barakallah sehat wal afiat," ungkap dia kepada TribunSolo.com usai mendampingi Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi di IGD RSUD Karanganyar menjenguk drivernya yang menjalani perawatan.

Busroni mengaku jika dirinya menggunakan tongkat pendaki sepanjang dua meter berwarna biru untuk menangkis serangan secara membabi buta yang dilakukan pelaku dengan celurit atau arit.

Polisi bersenjata lengkap mengamankan berjaga di luar IGD RSUD Karanganyar usai ajudan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni mengalami luka serius diserang OTK di lerang Gunung Lawu, Minggu (21/6/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Tongkat tersebut sempat bengkok sedikit karena menangkis sabetan celurit.

"Alhamaudliiah ini tongkat penyelamat sayya untuk menangkis serangan-serangan dari keompok-kelompok tertentu yang menyerang saya dan driver saya," ungkap dia melanjutkan ceritanya dengan membagikan video.

"Terima kasih ya Allah sudah menyelamatkan kami," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Polres Karanganyar Dijaga Ketat, Brimob Bersenjata Lengkap hingga Tim Penjinak Bom Pun Disiagakan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini