Pencaharian juga dilakukan di wilayah Lampung. Meliputi wilayah Kota Agung, Pulau Tabuan dan Blimbing.
Zainal mengatakan, sesuai dengan SOP (Standar Operasi Prosedur), pencarian akan dilakukan selama 7 hari.
Untuk pencarian, Basarnas Banten menerjunkan kapal RIB serta didukung KN SAR Wisnur dari Jakarta juga dari angkatan laut.
"Kondisi ombak dan cuaca di lokasi pencaharian pada hari ini relatif normal. Kondisi ombak relatif enak. Hanya memang potensi ombak tinggi ada di wilayah Selat Sunda bagian Selatan. Ketinggian ombak bisa 4 meter,” ujarnya.
Baca: Nus Kei Tak di Rumah saat Diserang Kelompok John Kei, Begini Nasib Anak dan Istrinya
Baca: Alasan Jurgen Klopp, Mohamed Salah Duduk di Bangku Cadangan saat Lawan Everton
Terpisah Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Lampung Rudy Hariyanto mengatakan, perairan Lampung diprakirakan masih diliputi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama 3 hari kedepan.
Begitu juga dengan ombak dengan kategori tinggi-sangat tinggi di perairan Lampung.
"Kami prakirakan tinggi gelombang selama 3 hari kedepan di Samudra Hindia barat Lampung, tepatnya perairan di Pesisir Barat dan Tanggamus mencapai 4 hingga 6 meter, untuk Selat Sunda bagian Selatan tinggi ombak mencapai 2,5 hingga 4 meter. Sedangkan untuk cuaca di perairan Selat Sunda hingga barat Lampung masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujarnya saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Minggu (21/6/2020) malam.
Curah hujan dan ombak tinggi yang terjadi di wilayah perairan Lampung disebabkan oleh hembusan angin monsoon Australia yang sedang aktif masuk ke benua Asia, termasuk wilayah Indonesia.
"Angin monsoon Australia memiliki karakter udara kering yang menjadikan musim kemarau, akan tetapi karena kondisi suhu muka air laut di Laut Jawa menghangat sehingga menambah penguapan yang membuat potensi hujan ke arah Lampung. Hal ini menyebabkan hujan yang terjadi bersifat lokal di titik tertentu, ini juga memungkinkan apabila pagi sampai siang cuaca panas dan hujan terjadi pada sore hingga dini hari," jelasnya.
Ia mengimbau bagi nelayan dengan peralatan sederhana untuk berhati-hati dalam cuaca yang berpotensi hujan dan gelombang tinggi.
"Diharapkan untuk berwaspada dan berhati-hati bagi nelayan sederhana untuk menjaga keselamatan dalam pencarian ikan ataupun tim yang mencari nelayan yang hilang di Selat Sunda sehingga tidak menambah korban," ujarnya.(Tribunlampung.co.id/dedi/debby)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Tim SAR Susuri Perairan Tanggamus, Cari 7 Penumpang Kapal Puspita Jaya yang Hilang