Setelah dihentikan, lima orang turun dari mobil Avanza dan tidak dikenali oleh korban.
"Salah satu di antaranya menodongkan senjata api jenis FN ke arah kedua korban dan menyuruh mereka turun dari mobil," ujar Kasat Reskrim.
Melihat gelagat tidak baik, kedua korban segera turun dari mobil.
Baca: 14 Tahun Dipenjara karena Perampokan Berujung Bunuh Pacar, Pesinetron Lidya Pratiwi Bakal Bebas
Mereka kemudian dipukul satu kali dengan menggunakan senjata api.
Setelah itu, kedua korban dimasukkan dalam mobil Avanza bersama empat anggota mereka.
Sedangkan satu orang kelompok tersebut, mengambil alih mobil box.
Setelah masuk ke dalam mobil, mata mereka ditutup, kedua tangan juga diikat menggunakan lakban.
Pengakuan korban, mereka sepertinya dibawa ke arah Sigli.
Dalam perjalanan pelaku menanyakan pada kedua korban, "berapa banyak sabu dalam mobil."
Kedua korban menjawab "enggak ada bang."
Keduanya mengaku, membawa rokok dari gudang, "di gudang ada CCTV," jawab keduanya.
Pelaku kemudian mengatakan, "apa nggak ada, infonya kayak gitu. Kalau nggak ada kalian aman, jangan main-main sama kami," ujar Kasat Reskrim menirukan keterangan kedua korban.
Diperkirakan, sekitar 1 jam perjalanan korban mengetahui pelaku mengisi BBM di salah satu SPBU.
Namun korban tidak mengetahui di SPBU mana, dikarenakan mata kedua korban telah dilakban.