News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BBKSDA Sebut Musang Sebagai Makluk Penghisap Darah Binatang di Tapanuli Utara

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hewan ternak warga mati misterius di wilayah Tapanuli Utara (Taput). Anehnya, hanya darahnya yang diisap.

Dua hari berselang, peristiwa serupa terjadi lagi. Kali ini, puluhan ekor ayam dan bebek yang berada di kandang mati dengan tanda-tanda yang sama, yakni luka seperti bekas gigitan di leher.

Saut Simanjuntak mulai merasa curiga dengan kejadian tersebut, lalu memberitahukan kepada tetangga dan membuat laporan ke Polsek Siborongborong.

“Dari hasil penyelidikan kita di TKP, memang kita merasa curiga, bahwa kejadian tersebut bukan perbuatan manusia. Lalu kita menyarankan kepada pemilik agar merapikan kandang ternak tersebut, sambil polisi mencari informasi,” kata Aiptu Walpon Baringbing.

Usulan itu dituruti oleh Saut Simanjuntak. Ia membuat kandang baru terbuat dari kawat besi.

Namun, pada Jumat (19/6/2020) pagi, pemilik Saut kembali melaporkan kasus serupa. Kali ini yang terbunuh satu ekor ternak babi di kandangnya.

"Atas kejadian tersebut, kita sudah melakukan koordinasi dengan BKSDA, agar melakukan penelitian. Karena dengan matinya ternak tersebut kuat dugaan bukan perbuatan manusia, maka selaku ahli dalam hal ini adalah BKSDA. Kita serahkan dulu penelitiannya kepada mereka, dan sejauh ini kita masih menunggu hasilnya," terangnya.

Saat ini, masyarakat setempat dibantu kepala desa serta pihak Kecamatan Siborongborong melakukan ronda malam untuk mengantisipasi kejadian serupa.

Kepala Desa Pohan Tonga, Walben Siahaan, mengatakan peristiwa tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari belakangan.

Ia menyebutkan bahwa warga desa penasaran tentang makhluk pengisap darah yang sudah membunuh ratusan ternak.

“Sudah ratusan ternak yang mati. Ada ayam, bebek dan babi. Herannya makhluk misterius itu hanya mengisap darah, namun tidak memakan bangkainya. Sampai saat ini kita masih berusaha mencari keberadaannya,” katanya.

Selain ternak Saut Simanjuntak, makhluk misterius itu juga menyasar ternak milik warga lainnya.

Sejumlah warga pemilik ternak yang mati juga mengungkapkan kegelisahannya atas peristiwa itu.

Makhluk misterius itu diduga tidak mengenal waktu siang atau malam hari menyerang ternak mereka.

Saut Simanjuntak yang mengalami kerugian paling banyak, mengaku sudah kehilangan lebih dari 200 ekor ayam.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini