TRIBUNNEWS.COM- Sebanyak 94 imigran Rohingya, sampai dengan Kamis (25/6/2020) siang atau memasuki hari kedua masih berada di laut Aceh Utara.
Awalnya posisi boat berada sekitar satu mil dari tepi pantai Lancong, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara.
Namun karena dibawa ombak, kapal pun sempat semakin mendekat ke tepi pantai, atau jaraknya hanya tinggal puluhan meter lagi dari tepi pantai.
Sehingga dua boat yang dibantu speedboat, kapal Rohingya pun ditarik menjauh kembali dari tepi pantai.
Saat proses penarikan berlangsung atau sekitar pukul 12.45 WIB, mulai terlihat warga setempat melakukan aksi protes kepada petugas.
Mereka menolak kapal tersebut ditarik menjauh kembali dari tepi pantai.
Alasan warga atas dasar kemanusiaan.
Kapal kondisi rusak dan bocor, sehingga ditakutkan tenggelam.
Lalu di dalam kapal banyak anak-anak.
Baca: Saat Lihat Kapal Imigran Rohingya Ditarik Menjauhi Pantai, Warga Aceh Utara Beri Respon Mengejutkan
Baca: Cerita Pengungsi Rohingya Terkatung-katung di Laut, Jenazah Dibuang ke Laut di Malam Hari
Saat aksi protes berlangsung, warga pun terlihat semakin emosi.
Bahkan warga dengan menggunakan speedboot yang ada tulisan Basernas, berupaya menjemput kapal Rohingya kembali ke tepi pantai.
Sekitar 20 menit kemudian, kapal imigran Rohingya pun kembali ditarik mendekat kembali ke tepi pantai.
Jaraknya hanya sekitar ratusan meter saja.
Warga pun semakin ramai menyaksikan kapal imigran tersebut.