-Kabupaten OKI Rp 8 miliar
-Kabupaten OKUT Rp 4 miliar
-Kabupaten OKU Rp 2 miliar
-Kabupaten MUBA Rp 5 miliar
-Kabupaten Muratara Rp 1 Miliar
-Kabupaten OKUT Rp 5 miliar
-Kabupaten Musi Rawas Rp 1 miliar
"Sejauh ini kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan secara ilegal dengan cara membakar sudah cukup tinggi. Kalau pun nantinya masyarakat ingin membuka lahan baru bisa berkomunikasi dengan Gapoktan yang telah dibentuk untuk selanjutnya dikomunikasikan kepada Dinas Pertanian untuk peminjaman alat membuka lahan baru seperti eskavator. Dengan kerjasama demikian maka kami yakin karhutlah tidak akan terjadi lagi," timpalnya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan di Halaman Griya Agung, Apel Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Penanggulangan Karhutla Provinsi Sumsel kali ini dipusatkan di Lapangan Kebun Raya Sriwijaya Kabupaten Ogan Ilir.
Sementara itu, Wakil Bupati OKI, Dja’far Shodiq mengatakan bantuan dari Gubernur Sumsel ke OKI senilai Rp 8 miliar memang paling besar. Hal itu dikarenakan OKI wilayahnya paling luas dimana lahan gambutnya mencapai 6.803 hektar.
Dijelaskannya, OKI memiliki banyak wilayah yang rentan terjadi karhutla, seperti di Cengal, Tulung Selapan, Pampangan, Pedamaran, dan Mesuji
“Lima kecamatan ini sekarang sudah bentuk tim satgas, sampai ke desa-desa. Satgas ini fokusnya melakukan pencegahan dan membantu menangani karhutla,” jelasnya. (*)