Salah satu dokter yang hadir, menyampaikan terkait dengan penuhnya rumah sakit.
Praktis, hal itu sempat membuat rapat terhenti sejenak.
Untuk diketahui, sebelumnya Risma terlibat dialog dengan IDI Surabaya.
"Kalau Bapak menyalahkan kami, kami tidak terima. Kami tidak bisa masuk di sana," kata Risma dengan suara parau dan matanya merah saat menangis tersedu, menanggapi pernyataan dr Sudarsono.
Risma mengungkapkan pihaknya berulang kali ingin masuk ke rumah sakit milik Pemprov Jatim itu.
Namun, Risma tidak bisa masuk rumah sakit tersebut.
Risma juga sempat ingin memberikan bantuan, namun ditolak.
Risma mengaku merasa kesulitan komunikasi dengan pihak rumah sakit tersebut.
Padahal Pemkot sedang meggencarkan beberapa upaya agar wabah virus corona ini dapat dikendalikan.
"Tolonglah kami jangan disalahkan terus," kata Risma.
Risma mengatakan pihaknya terus koordinasi dengan rumah sakit untuk menangani Covid-19.
"Nuwun sewu, saya koordinasi dengan rumah sakit setiap hari. Sesuai data kami, ada rumah sakit kosong," kata Risma.
Risma membantah bila pihaknya dituduh tidak koordinasi.
Sebab, pihaknya terus melakukan komunikasi.