TRIBUNNEWS.COM - Seorang gadis di Medan nekat mengirim video mesum dirinya saat berselingkuh dengan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada istri sah.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Nurul Indah, istri sah seorang PNS bernama Mawardi Yusuf.
Nurul mengaku ia telah menangkap basah sang suami berselingkuh dengan seorang wanita bernama Jes.
Alih-alih merasa bersalah, Jes justru mengirim video mesum dirinya dan Mawardi pada Nurul.
Video tersebut, kata Nurul, sengaja dikirim agar ia marah dan menceraikan Mawardi.
Baca: Hewan Misterius Pengisap Darah Ternak Masih Berkeliaran di Taput, Disebut Menyerupai Musang Besar
Baca: Viral Penyesalan Gadis Kecanduan Pornografi sejak SD hingga Ditiduri Lebih dari 10 Pria
"Setelah ketahuan mereka selingkuh, saya jumpai dia hari Sabtu kemarin."
"Terus dia kirim video mesum dia sama sama suami saya," terang Nurul, Rabu (1/7/2020), dikutip Tribunnews dari Tribun Medan.
“Video perselingkuhan mereka yang sengaja divideokan dan dikirimkan pada saya," imbuh dia.
Lebih lanjut, Nurul menerangkan sang suami sudah berulang kali selingkuh dengan Jes.
Tapi, Nurul memaafkan perbuatan Mawardi meski telah berkhianat.
"Udah beberapa kali tahu aku dia selingkuh. Namun kata suami saya dia l****."
"Saya maafkan masih, tapi ini sudah keterlaluan," ujar Nurul.
Ia sudah pisah rumah dengan Mawardi selama sembilan hari karena tak tahan dengan kelakuan suaminya.
Dari pengakuannya, Nurul menyebut ia hanya diberi uang Rp 1,8 juta setiap bulannya.
Nurul sendiri mengatakan tak tahu berapa jumlah gaji sang suami.
Baca: Viral 4 Pesepeda Menjadi Korban Hipnotis di Bundaran HI, Begini Faktanya
Baca: Karyawan Gerai Kopi Terkenal Ini Viral Usai Intip Dada Pelanggan, Polisi Langsung Gelar Penyelidikan
"Saya sudah 9 hari pisah rumah sama suami saya."
"Selama berumah tangga dengan suami, kami udah dikarunia 3 orang anak, dan sebulan saya cuma dikasih uang sebesar Rp.1.800.000."
"Selama berumah tangga saya tak tau berapa besar gaji suami," bebernya.
Terkait perselingkuhan Mawardi dan Jes, kuasa hukum Nurul, Hans Silalahi, meminta wali kota Medan untuk memecat oknum PNS yang mencoreng nama baik institusi pemeirntah.
Ia juga menuturkan akan membuat laporan resmi atas perselingkuhan Mawardi dan Jes.
“Saya juga minta agar kepolisian dan inspektorat Pemko Medan agar memeriksa laporan keuangan dari kantor Camat Polonia."
"Soalnya, didapat pengakuan bahwa si Jes selalu menerima uang dari Mawardi."
"Untuk kasus ini saya akan membuat laporan resmi ke Polda Sumatera Utara,” ungkap Hans.
Sempat Cari Suami ke Tempat Bekerja
Pada Rabu (1/7/2020), Nurul Indah mendatangi Kantor Camat Medan Polonia, tempat Mawardi Yusuf bekerja.
Baca: VIRAL Resep Kue Bolu Mirip Rumus Fisika Buat Warganet Pusing, Begini Cerita Lengkapnya
Baca: Setelah Video Viral, Gubernur NTT Dipetisi untuk Larang Kawin Tangkap di Sumba
Ia ditemani kuasa hukumnya, Hans Silalahi.
Mengutip Tribun Medan, diketahui Mawardi merupakan PNS di Pemerintah Kota Medan.
Mawardi menjabat sebagai bendahara di Kantor Camat Medan Polonia.
Kedatangan Nurul ke Kantor Camat Medan Polonia adalah untuk mencari keberadaan sang suami.
Namun, upayanya tersebut gagal lantaran pegawai di sana mengatakan Mawardi sedang keluar.
Nurul kemudian menuju Polda Sumatera Utara untuk melaporkan Mawardi Yusuf dan Jes.
Gerebek Suami di Kamar Hotel
Tak tahan pada sikap Mawardi Yusuf, Nurul Indah menggerebek suaminya tersebut saat berada di sebuah kamar hotel bersama Jes.
Video penggerebekan Nurul bahkan viral di media sosial.
Dilansir Tribun Medan, Nurul menangis dan hampir menghajar Jes.
Baca: VIRAL Klien Order Sablon dari Gambar Anaknya: Tak Boleh Dipoles, Sempat Ditolak 10 Tempat Sablon
Baca: Viral Ibu Marahi Putranya karena Lebih Senang Merajut, Psikolog Ungkap Cara Menegur Anak yang Baik
Namun, Mawardi menghalangi niat Nurul menghajar Jes.
Sementara Jes tampak tertunduk, menghindar agar wajahnya tak terekam.
Melihat hal itu, beberapa pegawai hotel mencoba melerai.
Jes sendiri sempat melawan Nurul saat hendak diserang.
"Kau tanya laki kau," kata Jes saat diserang Nurul.
Emosi Nurul yang meluap bisa reda setelah terdengar tangisan seorang balita.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Medan/Hendrik Naipospos/Sally Siahaan)