News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Putu Sekar Masih Misteri, Kalung Emas Hilang, Tangannya Masih Memegang Uang Rp 5.000

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi melakukan penyelidikan di sekitar lokasi tewasnya Putu Sekar, Selasa (14/7/2020).

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Kematian Putu Sekar (50), warga asal Dusun Dauh Pura, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng hingga saat ini masih misterius.

Polisi, pada Selasa (14/7/2020) terpantau masih melakukan proses penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Kubutambahan AKP Made Mustiada mengatakan, jenazah Putu Sekar sudah diautopsi di RSUD Buleleng, pada Senin malam kemarin.

Namun hasil autopsi belum diterima, sehingga belum dapat diketahui penyebab kematian korban.

Termasuk luka yang diderita oleh korban, apakah akibat benturan benda tumpul atau benda tajam.

Hingga saat ini baru dua saksi yang diperiksa oleh polisi.

Mereka adalah keluarga almarhum Putu Sekar.

Baca: Seorang Wanita Tewas di Warung Miliknya, Kepala Belakang Korban Luka Sepanjang 13 Cm

Baca: Sara Connor WNA Pelaku Pembunuhan Aipda Wayan Sudarsa Segera Bebas, Akan Dideportasi ke Negara Asal

Sementara terkait barang bukti, masih dikumpulkan oleh tim inafis Polres Buleleng.

AKP Mustiada menduga jika almarhum Putu Sekar menjadi korban pencurian dengan kekerasan, yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Sebab, ada beberapa barang berharga milik korban yang hilang. Seperti kalung emas, serta tas pinggang yang biasa digunakan oleh korban.

"Kami sudah mengecek barang berharga yang ada di dalam rumah korban. Semuanya masih utuh dan rapi. Jadi yang hilang itu hanya barang yang ada di tubuh korban, seperti kalung emas dan tas pinggang."

"Saat ditemukan, jenazah juga ditemukan masih dalam posisi memegang uang Rp 5.000. Mungkin korban dibunuh saat baru saja usai melayani pembeli, atau bagaimana. Kasus masih kami dalami," jelas AKP Mustiada.

Petugas saat mengevakuasi jenazah korban dugaan pembunuhan dan perampokan di Kubutambahan ke RSUD Buleleng, Senin (13/7/2020). (Istimewa)

AKP Mustiada menyebut, kasus seperti ini baru pertama kali terjadi di wilayah hukum Kubutambahan. Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh pedagang untuk selalu waspada.

"Kalau berjualan itu, minimal berdua. Jangan sendirian, untuk meminimalisir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini