TRIBUNNEWS.COM - Dua sejoli diamankan oleh petugas lantaran tepergok berduaan di dalam mobil silver yang terparkir di depan Rumah Dinas (Rumdin) Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Jawa Timur.
Awalnya, menurut penuturan warga, mobil tersebut telah terparkir di lokasi sejak sore hari, Rabu (15/7/2020)
Warga kemudian melakukan penggerebekan.
Disusul Satpol PP Tuban yang juga turut menggerebek mobil goyang sekitar pukul 21.00 WIB.
Berikut fakta-faktanya, dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber:
Berbuat Mesum di Mobil
Sebelumnya diberitakan, pasangan muda-mudi berinisial NSA (19) dan ANH (20) ditangkap karena diduga berbuat mesum di dalam mobil.
Sang pria ANH asal Bubulan, Bojonegoro, sedangkan yang perempuan NSA asal Kecamatan Palang, Tuban.
Dilansir Surya.co.id, saat ditangkap dua sejoli tersebut berada di kursi tengah mobil.
Warga sekitar yang notabene pedagang kaki lima awalnya melihat hal yang mencurigakan.
Lantaran mobil terlihat bergoyang sendiri.
"Setelah dicek dan diintip petugas, ternyata di dalam mobil ada sepasang muda-mudi," kata Joko.
Petugas Temukan Alat Kontrasepsi
Petugas dalam penggerebekan juga menemukan alat kontrasepsi hingga tisu di dalam mobil.
"Ada kondom yang sudah terpakai dan belum."
Baca: Warga Gerebek 2 Remaja di Mobil yang Parkir Depan Rumdin Wakil Bupati Tuban, Ada Alat Kontrasepsi
Baca: Dugaan Prostitusi Online HH: Tarif Rp 30 Juta, Baru Dibayar Rp 20 Juta, Ditemukan Alat Kontrasepsi
Baca: Polisi Sebut HH dan R Digerebek dalam Kondisi Tanpa Busana, Ada Sekotak Alat Kontrasepsi
"Bahkan ada juga yang dibuang saat petugas datang," kata Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Kabupaten Tuban, Joko Herlambang, kepada wartawan, Kamis (16/7/2020).
Dia menjelaskan, setelah mendatangi lokasi mobil goyang, pasangan itu kemudian dibawa ke kantor Satpol PP untuk dimintai keterangan atas keberadaannya.
Berkelit saat Dimintai Keterangan
Dilansir Kompas.com, saat diminta keterangan, pasangan ini malah berkelit.
Hal tersebut dikatakan oleh Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Kabupaten Tuban, Joko Herlambang, saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).
Mereka kemudian didata berdasarkan identitasnya lalu dilakukan pembinaan.
Petugas juga langsung memanggil kedua orang tua dari pemuda tersebut, untuk diminta memberikan pemahaman kepada anaknya.
"Sudah dipanggil orang tuanya, kita lakukan pembinaan dan diminta untuk tidak mengulang lagi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Surya.co.id/M. Sudarsono) (Kompas.com/Hamim)