"Pemburu yang juga dijadikan salah seorang saksi itu lantas menghalau anjing dan mengamankan bayi. Ia kemudian melaporkan temuan itu ke warga," ujar Siswo.
2. Sudah tak utuh
Jasad bayi laki-laki yang ditemukan digigit anjing di hutan Desa Cibungur, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, kini sudah disimpan di Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.
Pemantauan Tribun di Kamar Mayat, Rabu (15/7/2020) malam, kondisi mayat bayi diseret anjing itu sudah mulai membusuk dan menimbulkan aroma tak sedap.
Menurut petugas Kamar Mayat, meski baru sehari dikubur, kondisi jasad bayi biasanya lebih cepat membusuk ketimbang mayat orang dewasa.
Kedua tangan terlihat sudah tidak ada. Entah karena akibat gigitan anjing atau ada penyebab lain. Yang jelas jika melihat secara kasat mata, ada bekas luka di kedua pangkal tangan.
Bagian tubuh di satu sisi leher hingga di sisi yang sama di kepala juga sudah tidak ada, dan meninggalkan luka koyakan seperti bekas gigitan.
Untuk menghindari aroma tak sedap serta memperlambat proses pembusukan, jasad bayi tersebut dimasukkan ke lemari pendingin.
3. Sempat dimandikan dan dikuburkan lagi
Mayat bayi diseret anjing yang ditemukan di Desa Cibungur, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, sempat dimandikan dan dikuburkan lagi oleh warga.
"Warga sempat memandikan dan menguburkan jasad bayi tersebut, setelah ditemukan tengah digigit anjing," kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Siswo De Cuellar Tarigan, di Mapolres, Rabu (15/7).
Hal itu dilakukan akibat ketidaktahuan warga yang menemukan.
Namun kemudian warga akhirnya melaporkan temuan mayat bayi itu ke polisi.
"Laporannya ke Polsek setempat. Lalu bersama tim Inafis berangkat menuju lokasi. Kami kemudian menggali kembali kuburan dan dilakukan identifikasi sebelum dibawa ke RSU dr Soekardjo Kota Tasikmalaya untuk diautopsi," ujar Siswo.