TRIBUNNEWS.COM - Cuitan seorang warganet yang menegur orang lain supaya mempersiapkan kondisi ekonomi dahulu sebelum memutuskan mempunyai anak menuai beragam respons warganet.
Sejumlah warganet tampak mengkritik, namun beberapa lainnya pun ada yang mendukung.
Diketahui, cuitan itu bermula ketika seorang warganet mengunggah foto kegiatan belajar dari rumah.
Dalam foto tersebut, terlihat tiga orang anak berseragam sekolah tengah menghadap gadget masing-masing untuk melakukan pembalajaran daring.
Baca: Viral Korban Pelecehan Sebut Alat Vital Milik Pelaku Kecil saat Dipameri, Ini Tanggapan Psikolog
Akun Twitter @Jokoland1 lantas berkomentar.
Ia berandai-andai, bagaimana jadinya apabila pembelajaran daring tiga anak tersebut terjadi di keluarga dengan kondisi perekonomian yang kurang baik.
"Lucu tapi miris.
Bayangkan kl keluarga pas2an anak 3 semua pelajaran online pake gadget , wifi kudu kenceng, bs jebol keuangan ortu," tulis @Jokoland1, Senin (13/7/2020).
Pemilik akun Twitter @RistyRianda kemudian membalas komentar tersebut keesokan harinya, Kamis (14/7/2020).
Dalam cuitannya, @RistyRianda beranggapan, semestinya setiap orang dapat mengendalikan kehidupannya masing-masing.
Baca: Video Anak Dosen Uncen Tanpa Busana Viral: Dia Mau Ganti Baju, Namanya Juga Anak-anak
Menurut @RistyRianda, perekonomian harus dipastikan siap terlebih dahulu sebelum memutuskan mempunyai anak.
"Ya jangan ngen*** dan jangan punya anak 3 orang.
Kalau miskin tau diri dan kendalikan hidup sendiri, ga usah nyalahin kemampuan orang lain.
Gitu aja kok repot," tulisnya di Twitter, Kamis.
Cuitan @RistyRianda itu pun kemudian viral di media sosial.
Hingga Kamis (16/7/2020) sore, cuitan tersebut telah dibagikan lebih dari 4 ribu kali dan disukai lebih dari 9 ribu orang.
Mengetahui cuitannya menuai kritikan warganet, @RistyRianda lantas menjelaskan maksud cuitannya.
Akun @RistyRianda kembali menekankan bahwa sebaiknya memastikan diri merdeka secara finansial sebelum memiliki anak.
Menurutnya, tidak semestinya ketidaksanggupan finansial orang tua kemudian dibebankan pada anak-anaknya.
Baca: Viral Jessica Jane Adik Jess No Limit Diselingkuhi Ericko Lim, Cewek Selingkuhannya Bernasib Tragis
Ia mengatakan, setiap anak tentunya berhak mendapatkan kehidupan yang layak.
"Hadeh dasar umat go****.
Maksud tweet di atas adalah; lu merdeka secara finansial dulu nyet, baru punya anak.
Masa ketidaksanggupan lu, lu bebankan ke generasi baru?
Mereka berhak dapetin hidup layak.
Jangan pas susah, eh mak bapaknye suka nyinyir di tweet orang.
Dasar aneh," tulisnya.
Tanggapan Pegiat Smart Parenting
Pemerhati anak sekaligus pegiat smart parenting, Chrisnina Sari, memberikan tanggapannya terkait cuitan akun Twitter @RistyRianda yang ramai diperbincangkan warganet tersebut.
Nina menilai, cuitan tersebut memang menggarisbawahi supaya setiap orang lebih dahulu mempersiapkan diri secara ekonomi sebelum memiliki anak.
Namun, Nina mengatakan, setiap orang tidak bisa memilih hidup dalam kondisi ekonomi seperti apa.
"Kalau tadi saya baca di Twitternya, dia menggarisbawahi kalau kita belum siap secara ekonomi, jangan punya anak dulu gitu ya."
"Tapi permasalahan yang ada adalah tidak ada orang yang bisa memilih dia hidup dalam kondisi ekonomi yang seperti apa, tapi saya juga nggak nyalahin sih sama mbaknya," kata Nina pada Tribunnews.com, Kamis (16/7/2020).
Baca: Viral di Medsos, Seorang Nelayan Temukan Ikan yang Punya Bibir dan Gigi Mirip Manusia
Nina menjelaskan, pendapat yang dilontarkan akun tersebut tentunya berasal dari apa yang sudah pernah dialami ataupun dilihatnya.
Ia pun tak menampik bahwa memiliki anak tentu memerlukan biaya yang cukup besar.
Namun, Nina menekankan, anak merupakan berkat yang diberikan Tuhan pada manusia.
"Itu pasti berawal dari apa yang sudah dia alami saat ini, apa yang sudah dia lihat juga, bahwa dalam pandangannya, mempunyai anak itu pasti akan membutuhkan biaya yang cukup besar, ya kita tidak menafikkan hal itu, betul adanya," kata Nina.
"Tetapi kembali lagi, sebagai makhluk yang bertuhan, anak itu adalah berkat yang dikirimkan Tuhan pada kita," sambungnya.
Menurut Nina, peribahasa bahwa anak membawa centong-nya (rezeki) masing-masing adalah benar adanya.
"Karena sama saja sebenarnya kalau dihitungkan punya anak atau tidak punya anak pun kondisi ekonomi semua orang sudah ada takarannya, hanya kita mau berusaha atau tidak," lanjut Nina.
Baca: VIRAL Keluhan Customer Tak Bisa Refund Tiket Online Travel Agent, Tagihan Menumpuk 2 Kali Lipat
Oleh karena itu, Nina menambah, dari sisi spiritualitas, semestinya hal semacam ini tidak perlu dipertanyakan.
Sedangkan, jika dibicarakan secara nalar dari sisi manusia, maka perekonomian memang perlu disiapkan ketika akan memiliki anak.
Nina menambahkan, anak-anak sebenarnya menjadi sumber motivasi orang tua untuk bekerja lebih keras.
"Jadi kalau dari secara sisi spiritualitasnya, hal seperti itu memang seharusnya tidak dipertanyakan, tapi kalau mau dinalar dengan sisi manusianya, memang betul kita harus mempersiapkan," tutur Nina.
"Tidak harus merdeka secara finansial, at least dengan adanya anak ini sebenarnya memotivasi orang tua untuk bekerja lebih keras lagi," tambah Nina.
Nina mengatakan, dalam hal ini, sebetulnya perlu untuk mengingat kembali supaya tidak mudang menghakimi pernyataan orang lain dan juga tidak mudah membuat pernyataan.
Menurutnya, memandang segala sesuatu harus dari berbagai sudut pandang supaya tidak mudah memperdebatkan.
"Ketika kita memikirkan atau melihat dari sesuatu masalah seharusnya memang dari banyak sudut pandang sehingga tidak terjadi hal demikian," kata Nina.
"Itu tadi kan Si Mbak di tweet-nya dia nge-judge orang yang nggak punya duit kok punya anak itu kan, tapi yang komen juga judge pendapatnya kok gitu amat," sambungnya,
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)