TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Antariksa memakamkan mayat tanpa identitas yang ternyata adalah anaknya sendiri.
Antariksa bahkan membeli sendiri batu nisan untuk pemakaman tersebut.
Meski tak mengenali jenazah tersebut, Antariksa kerap berkunjung lantaran rindu.
Penemuan jenazah tanpa identitas pada akhir April 2020 silam di sekitar eks dealer Daihatsu di Jalan Dr Sutomo Kota Pekalongan Jawa Tengah akhirnya terungkap.
Jasad tersebut ialah S (15), warga Kelurahan Baros, PekalonganTimur, Kota Pekalongan.
Antariksa (48), ayah S mengaku tidak menyangka jenazah yang ia urus saat ada penemuan mayat adalah anaknya.
Dia merupakan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Dinas Sosial setempat.
"Dulu yang mengurus jenazah saya karena memang tugas. Tapi karena jenazah memang sudah tidak bisa dikenali saya hanya membatin mirip anak sendiri," kata Antariksa, Senin (20/7/2020).
Antariksa melanjutkan, anaknya hilang sejak 18 April 2020 silam setelah pergi bersama NK (17) yang merupakan tersangka pembunuhan di bantaran Sungai Klego.
Baca: Remaja 16 Tahun Dihamili Ayah Tiri Sesuai Kesepakatan Bersama, Ibu Merestui, Korban Sudah Melahirkan
Baca: Cerita Ayah di Pekalongan Makamkan Mayat Tak Dikenal yang Ternyata Anak Kandungnya yang Hilang
Baca: Pria Pekalongan Ini Syok, Mayat Tak Dikenal yang Ia Makamkan 3 Bulan Lalu Ternyata Jasad Anakya
"Saya sempat menginterogasi NK tapi hasilnya nihil. NK hanya bilang berpisah dengan S saat di Batang," ujar Antariksa.
Pencarian seorang ayah membuahkan hasil.
Setelah membaca berita NK ditangkap karena dua kali pembunuhan yaitu di bantaran Sungai Klego dan belakang eks Daihatsu ia akhirnya ke Polres Pekalongan Kota.
"NK mengaku kalau membunuh anak saya. Sementara motor S ada yang lihat di Batang, mungkin sudah dijual oleh pelaku," lanjutnya bercerita.
Dia melanjutkan, saat penemuan mayat tanpa identitas, ia mengurus jenazah tersebut dari mulai memandikan hingga mengkafani terasa ada ikatan batin.
Bahkan ia membelikan sendiri batu nisan yang ia tulis huruf X.
"Dimakamkan di TPU Sapuro, meski tidak dikenali saya sering ke makamnya karena perasaan rindu. Ternyata anak saya sendiri," ungkap Antariksa.
Kini keluarga hanya bisa berharap proses hukum terhadap pelaku terus berjalan karena sudah membunuh dua nyawa sekaligus.
Keluarga S dalam sepekan menggelar doa bersama tahlilan di rumahnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota AKP Ahmad Sugeng saat mengatakan saat ini pihaknya masih memperdalam kasus tersebut.
"Terkait kasus pada bulan April tahun 2020, anggota masih memperdalam dan melakukan penyelidikan terhadap tersangka. Apakah ada tersangka yang lain, kami masih melakukan penyelidikan," kata AKP Ahmad.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Meski Tak Dikenal, Saya Sering ke Makamnya karena Rindu, Ternyata Anak Sendiri""