TRIBUNNEWS.COM- Seorang cucu tega menganiaya neneknya hingga meninggal dunia.
Pelaku nekat memukul neneknya menggunakan potongan kayu.
Diduga pelaku depresi teringat anak dan istri yang telah pisah dengannya.
Ahmad (37), pelaku penganiayaan nenek kandungnya Soleha (70) menyebabkan korban tewas di depan rumahnya di Desa Taba, Kecamatan Saling, Kabupaten Empat Lawang, Rabu (22/7/2020) kini sudah ditangkap Polres Empat Lawang.
Kapolres Empat Lawang AKBP.Wahyu,S.IK melalui Kasatreskrim Polres Empat Lawang AKP M.Ismail mengatakan, pelaku Ahmad saat ini sudah diamankan dan pihaknya akan mengecek kondisi kejiwaan tersangka ke rumah sakit jiwa
"Nanti kita akan mengecek kondisi kejiwaan tersangka ke rumah sakit jiwa," terang AKP Ismail.
Sementara menurut Kepala Desa Taba Juariah, pelaku Ahmad diduga depresi karena teringat dengan istrinya yang sudah pisah setahun lalu.
Karena depresi membuat pelaku sampai berbuat kejam hingga memukuli neneknya pakai potongan kayu hingga tewas.
Baca: Update Pembunuhan Anjanii Bee: Pelaku Belum Terungkap, 120 Orang Diperiksa, Ayah Korban Ungkap Ini
Baca: Usai Berdandan dan Mau Jemput Calon Istri Untuk Foto Prewedding, Rio Tewas Dikeroyok Satu Keluarga
Baca: Rio Dibunuh saat Hendak Jemput Calon Istri, 4 Pelaku Terdiri dari Ibu, Ayah dan 2 Anak Ditangkap
Selain itu menurut keterangan adik pelaku, Cipto, sehari-hari kakaknya Ahmad sering teringat dengan istrinya dan menyebut nama anaknya, yang diasuh oleh mantan istrinya di Pekanbaru yang kini sudah pisah.
Di rumah neneknya itu, pelaku Ahmad dan adiknya Cipto tinggal sejak lama.
Kronologi pembunuhan
Soleha (70) warga Desa Taba dibunuh cucunya sendiri bernama Ahmad (37).
Penganiayaan berujung kematian ini terjadi di Kabupaten Empat Lawang tepatnya di Desa Taba Kecamatan Saling Kabupaten Empat Lawang, Rabu (22/7/2020) sekitar pukul 06.00.
Kapolres Empat Lawang, AKBP Wahyu SIK melalui Kasatreskrim AKP M Ismail menjelaskan, kronologi pembunuhan dimana korban sedang berada di halaman rumahnya.
Tiba - tiba pelaku memukul dengan menggunakan kayu, ke arah kepala bagian depan, bagian belakang, ke pundak belakang, ke pinggang belakang korban sehingga menyebabkan korban meninggal di depan rumahnya.
"Iya, benar setelah mendapat laporan dari warga kami langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penangkapan terhadap pelaku dibantu oleh warga di sekitar TKP,"kata AKP Ismail, Rabu (22/7/2020)
Sejumlah warga yang berada disekitar tempat kejadian tidak berani untuk melerai atau menolong korban.
Kepala Desa Taba Kecamatan Saling, Juariah tidak menyangka Ahmad (37) warga desanya nekat membunuh neneknya sendiri Soleha (70)
Menurut Juariah ia mengetahui adanya kejadian tersebut, sekitar pukul 07.30 pagi diberitahu warganya.
Menurutnya keseharian pelaku Ahmad biasa saja, sewaktu di desa setiap ada kegiatan gotong royong ia selalu ikut.
Terkadang, pelaku dan neneknya pergi ke kebun menyadap karet bersama.
Dikatakannya, pelaku Ahmad sejak umur tujuh tahun ikut neneknya, semenjak ibunya meninggal.
Dengan kata lain hampir 30 tahun pelaku hidup bersama nenek.
Setelah menikah, Ahmad pindah ke Pekanbaru, namun ia masih sering mengunjungi neneknya di Desa.
"Pelaku bahkan baru satu Minggu pulang kampung, memang sebelumnya di Pekanbaru namun sering pulang ke rumah neneknya, " ungkap Juariah.
Dikatakannya, pelaku diduga depresi karena teringat dengan istrinya yang sudah pisah, hal ini diduga yang melatarbelakangi pelaku berbuat kejam seperti itu. (cr27)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul "Cucu Bunuh Nenek di Empat Lawang, Pelaku Disebut Depresi, Sering Teringat Anak dan Mantan Istri"