"Alhamdulillah dari hasil lidik anggota opsnal di lapangan telah ditemukan korban inisial Y dan pelaku yang menaiki bus tujuan Kisaran-Jakarta.
Sehingga kami koordinasi dengan Polsek Merak, Polda Banten untuk kerja sama mengamankan pelaku dan korban," ungkap Nugroho.
Menurut Nugroho, usai mengetahui keberadaan korban dan pelaku, maka tim dari Unit PPA Polres Asahan berangkat ke Merak, Banten untuk menjemput keduanya kembali ke Kota Kisaran, Kabupaten Asahan.
"Kanit PPA, Ipda Rospita Nainggolan sudah berangkat dari kemarin (Minggu). Dan rencananya tiba hari ini (Senin)," sebut mantan Kapolres Natuna itu.
Sementara, korban pertama kali dinyatakan hilang, ketika sang ibu, Rina mengunjungi rumah orang tuanya, beberapa jam setelah Y pergi tanpa pamit.
Saat itu, Rina diberitahu oleh ibunya bahwa Y sejak pagi sudah tidak berada di rumah sang nenek.
Jarak rumah Rina dan orang tuanya tidak seberapa jauh, hanya berbeda lingkungan di Kecamatan Airjoman, Kabupaten Asahan.
Y diketahui hampir setahun belakangan menemani dan tinggal bersama neneknya, pasca-meninggalnya sang kakek.
"Pagi kan hujan, tapi entah kenapa udah terdetak jantung saya.
Udah gelisah aja, karena tiap hari pasti ke sana. Mau ke rumah mamak (neneknya) aja rasanya.
Ditanya suami kok gelisah, saya jawab aku mau ke rumah nenek aja.
Pas sampai di rumah mamak sorenya, ditanya mamak saya, anak mu nggak ke rumah.
Nggak ada saya jawab. Di situ lah saya kabari suami. Langsung kami cari, sampai sekarang belum juga pulang," ungkap Rina yang ditemui di rumahnya di Lingkungan V, Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan Airjoman, Jumat (24/7/2020).
Rina bersama sang suami, Taufik Hidayat pun langsung keliling mencari anak sulung mereka.