News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Pria Curi Ponsel Agar Anaknya Bisa Belajar Online: Kalau Niat Nyuri, Semua Barang Saya Ambil

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: WIFI GRATIS UNTUK PELAJAR - Warung kopi Rizki di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Kota Tsngerang Selatan, memberikan layanan wifi gratis untuk para pelajar yang belajar daring, Rabu (29/7/2020). Anhar Rizki,, pemilik warung kopi ini mengaku prihatin melihat para pelajar yang belajar online namun ada keterbatasan tidak mempunyai kuota internet. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

Laporan Wartawan Tribun Jabar, firman Wijaksana

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Seorang pria di Kabupaten Garut terpaksa mencuri telepon seluler agar anaknya dapat tetap mengikuti pembelajaran secara daring yang digelar sekolah selama masa pandemi.

Kisah menyayat ini diungkapkan Ahmad Teguh (34), warga kampung Cilelang, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler.

Ahmad mengatakan, saat itu ia sebenarnya bermaksud mencari ponsel milik ayahnya yang hilang.

Ponsel tersebut hilang saat disimpan di rumah beberapa hari lalu. Ayahnya bahkan sempat melaporkan kasus kehilangan ponsel ini ke kantor polisi.

Karena penasaran, Ahmad pun mencoba mencari ponsel itu dengan menggunakan aplikasi pelacakan.

"Saat dicari, HP-nya masih aktif," kata Ahmad saat ditemui di salah satu kafe di Garut, Selasa (4/8/2020).

Ahmad pun akhirnya menemukan lokasi HP ayahnya itu. Jaraknya tak terlalu jauh dari rumah ayahnya. Beda desa, tapi masih satu kecamatan.

WIFI GRATIS UNTUK PELAJAR - Warung kopi Rizki di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Kota Tsngerang Selatan, memberikan layanan wifi gratis untuk para pelajar yang belajar daring, Rabu (29/7/2020). Anhar Rizki,, pemilik warung kopi ini mengaku prihatin melihat para pelajar yang belajar online namun ada keterbatasan tidak mempunyai kuota internet. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Namun betapa kagetnya Ahmad saat mengetahui HP ayahnya itu berada di sebuah gubuk kecil.

Ahmad, yang datang bersama seorang temannya, lantas mengetuk pintunya dan meminta izin masuk ke rumah tersebut.

"Awalnya, sih, kalau HP-nya ada, pelaku pencurian mau saya bawa ke kantor polisi. Cuma setelah ketemu, kok jadi sedih dan ada rasa kasihan," katanya.

Di dalam rumah, kata Ahmad, terdapat pasangan suami-istri dengan tiga anak.

Baca: Tak Punya Smartphone untuk Belajar Online, Dimas ke Sekolah Sendirian

Rumah itu berukuran sekitar 4x6 meter persegi dan terbuat dari bilik bambu. Tak banyak perabotan di dalam rumah. Hanya ada satu lemari pakaian dan lemari piring yang sudah usang.

Kondisi rumahnya pun sangat sederhana.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini