TRIBUNNEWS.COM BATAM - Curhat bernada kekecewaan mendalam karena tidak lulus Akpol dirasakan oleh seorang pelajar Asal Kota Batam. Keluh kesahnya pun viral.
Pelajar ini Curhat di Akun Twitter dengan nama akun @siap_abangjagoo.
@siap_abangjagoo mengatakan dalam postingan terkait kekecewaannya, Dimana dinyatakan tidak bisa berangkat melanjutkan pendidikan Akpol.
Akun tersebut mengaku sebagai rangking 1 se provinsi Kepri dan berhak melanjutkan ke tingkat pusat.
Dimana dalam postingan akun @siap_abangjagoo itu membandingkan hasil tes Rapid dan Swab yang dilakukan secara mandiri.
Postingan tersebut sudah dikomentari sebanyak 2689, di retweet sebanyak 16 ribu dan disukai 32 ribu akun.
Kepala bidang kesehatan dan kedokteran Polda Kepri Kombes Pol dr Muhammad Haris saat dikonfirmasi mengatakan bahwa untuk pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada taruna Akpol yang hendak melanjutkan pendidikan tersebut sudah sesuai dengan prosedur.
"Kita lakukan pengambilan sampel Swab, tetapi untuk pemeriksaan di BTKL-PP Batam," ujarnya
Haris juga menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan sebelum keberangkatan para calon taruna Akpol tersebut merupakan yang harus dilakukan sebelum keberangkatan karena di tengah Situasi Pandemi Covid-19.
"Kami mengambil sampel Swab para taruna Akpol tersebut untuk memastikan kesehatan para anak anak tersebut," sebutnya pada Tribun Batam pada Kamis (6/8/2020)
Terkiat postingan yang ramai di akun media sosial dikatakan Haris pihaknya sudah mengetahui hal tersebut.
Baca: Sekretaris DPRD Batam Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Anggaran Belanja Konsumsi Pimpinan Dewan
Baca: Staf Sekwan dan Pegawai Pemprov Kepri Terkonfirmasi Positif Covid-19 Sepulang dari Jakarta
"Saya juga sudah melaporkan terkait dinyatakan positif Beberapa taruna Akpol. Tersebut ke wakapolda dan kapusdokkes," ujarnya.
Lanjutnya walaupun hasil pemeriksaan secara mandiri beberapa taruna Akpol yang dinyatakan negatif usai pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, Haris mengatakan pihaknya berpedoman pada hasil pemeriksaan pihaknya.
"Kita berpedoman kepada hasil pemeriksaan pertama kita karena, dalam kasus Covid19 dinyatakan ada negatif palsu, seperti banyak kasus," ujarnya.