News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setelah Aksi Petani Pagaralam Buang Hasil Panen ke Jalan, Kini Harga Tomat Naik jadi Rp 900 per Kg

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani tomat Pagaralam, Jumat (7/8/2020) dengan sengaja membuang hasil panennya di jalan.

TRIBUNNEWS.COM- Aksi petani tomat di Pagaralam membuang hasl panen ke jalan, Jumat (7/8/2020), sempat membuat heboh.

Setelah aksi tersebut kini harga tomat perlahan mulai merangkak naik.

Petani melakukan itu sebagai bentuk kekecewaan jatuhnya harga tomat, dari sebelumnya Rp 6 ribu jadi Rp 300 per kilogram.

Dengan harga hanya Rp300 perkilogram maka dipastikan modal petani tidak akan kembali.

Namun pasca adanya aksi tersebut, saat ini harga tomat ditingkat petani di Pagaralam mulai merangkak naik.

Hari ini (Minggu 9/8/2020) harga tomat sudah mencapai Rp900 perkilogramnya.

Seorang petani tomat Pagaralam, Lek Mono mengatakan, bahwa saat ini pasca adanya aksi buang hasil panen Tomat beberapa hari lalu harga jual tomat ditingkat petani mulai merangkak naik.

"Hari ini kabarnya harga tomat ditingkat petani mulai naik pak. Kabarnya sudah mencapai Rp900 perkilogramnya," ujarnya saat dihubungi sripoku.com.

Baca: Lupa Berikan Saos Tomat pada Pembeli, Karyawan McDonalds Ini Ditinju

Baca: Petani Pagaralam Sengaja Buang Hasil Panen di Jalan, karena Kecewa Harga Tomat Cuma Rp 300 per Kg

Petani tomat Pagaralam, Jumat (7/8/2020) dengan sengaja membuang hasil panennya di jalan. (Sripo/ Wawan Septiawan)

Namun meskipun harga mulai merangkak naik, saat ini petani tomat belum melakukan panen tomat.

Petani sengaja belum panen karena berharap harga akan kembali naik.

"Meskipun sudah mulai naik pak, tapi kami belum akan memanen tomat kami. Harapan kami harga ini akan terus bergerak naik dan sesuai dengan harapan kami," katanya.

Dijelaskan Mono, untuk bisa mengembalikan modal tanam tomat, idealnya harga tomat itu berkisan antara Rp1.200 sampai Rp1.500 perkilogram.

"Harga itu baru untuk mengembalikan modal saja pak. Tapi jika harganya dikisaran Rp2.000 perkilogramnya kami petani sudah sedikit mendapat untung," jelasnya.

Petani berharap pemerintah dapat mengendalikan harga komuditi sayur di Pagaralam ini. Hal ini agar petani tidak merugi saat harga sayur tiba-tiba anjlok.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini