News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wakil Direktur Pascasarjana Uinsa Surabaya Dipukul oleh Dosen, Diduga Pelaku Merasa Tersinggung

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi- Seorang dosen Uinsa Surabaya nekat memukul wakil direktur Pascasarjana. Korban dipukul di bagian wajahnya.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang dosen Uinsa Surabaya nekat memukul wakil direktur Pascasarjana.

Korban dipukul di bagian wajahnya.

Diduga pelaku tersinggung saat diminta menerima konsultasi seorang mahasiswa.

Hal itu diungkapkan oleh korban yakni Ahmad Nur Fuad saat mendatangi Polrestabes Surabaya, Rabu (12/8/2020).

Ahmad Nur Fuad mengaku bagian wajah kirinya dipukuli dosen S sebanyak lima kali.

Meski berusaha bertahan menggunakan tangan kirinya, pukulan dosen S tetap saja bersarang di bagian wajah korban.

"Karena merasa tidak diajak musyawarah jadi tersinggung. Langsung marah-marah ke ruangan saya dan langsung memukul saya."

"Padahal saat itu saya sedang duduk mengerjakan konsep surat pasca sarjana," kata Fuad.

Saat ini, proses laporan tersebut ditangani Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Sementara itu, Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Agung Kurnia Putra membenarkan penanganan kasus dugaan penganiayaan antar dosen Uinsa itu.

"Benar saat ini kami sedang menangani laporan tersebut," kata Agung saat dihubungi.

Baca: Kabid Hukum Jakmania Jadi Korban, Polisi Proses Hukum Eks PSMS Medan yang Lakukan Pemukulan

Baca: Suami Aniaya Istri Hingga Tewas di Pamulang, Warga Kerap Dengar Tangisan Hingga Lihat Pemukulan

Baca: Pelaku Penganiayaan Balita di Sleman DItangkap, Tersangka Orang Dekat Ibu Korban

Namun, pihak penyidik masih menunggu hasil visum dari rumah sakit untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

"Saat ini masih menunggu hasil visum."

"Insyallah besok (jumat) keluar hasilnya" tandasnya.

Sebelumnya Ahmad Nur Fuad melaporkan dugaan pemukulan yang dilakukan dosen S kepadanya yang terjadi pada Senin (10/8/2020) pagi di ruang kerjanya.

Laporan itu diterima polisi pada Selasa (11/8/2020) petang.

Kronologi

Aksi koboi yang diduga dilakukan seorang dosen berinisial S di dalam ruangan Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya pada Senin (10/8/2020) pagi berujung laporan ke polisi.

Dosen S, yang menjabat Kaprodi Studi Islam S2 Uinsa Surabaya nekat memukul wakil direktur pascasarjana Uinsa Surabaya, Ahmad Nur Fuad.

Akhirnya, Ahmad Nur Fuad resmi melaporkan kelakuan S yang telah memukulnya.

Kepada SURYA.CO.ID, Ahmad Nur Fuad mengatakan saat itu ia berada di dalam ruangannya untuk menyusun konsep surat pasca sarjana di meja kerjanya.

"Tiba-tiba dia (pelaku) datang dan langsung memukul saya sebanyak lima kali pada bagian wajah sebelah kiri," kata Ahmad Nur Fuad di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (11/8/2020) sore.

Tak hanya pemukulan di bagian wajahnya, Ahmad Nur Fuad juga mengaku menerima ancaman secara verbal oleh dosen S.

"Kalau untuk ancaman verbal ada, tapi saya lupa persisnya apa."

"Yang pasti sambil mukul itu sambil marah-marah," tambahnya.

Lebih lanjut, Ahmad Nur Fuad mengungkapkan sebab yang memicu S hingga tega memukulnya beberapa kali di ruang kerjanya.

Menurut Ahmad, diduga S merasa tersinggung ketika diminta menerima konsultasi dari salah satu mahasiswa pasca sarjana studi Islam terkait rencana peningkatkan kompetensi dari beasiswa Kemenpora.

"Alasannya karena tidak diajak musyawarah jadi merada tersinggung dan merasa tidak dihargai," lanjut pria asal Paciran, Lamongan itu.

Menurut informasi, aksi temperamen dosen S bukan hanya kali ini saja dilakukan meski di lingkungan civitas akademik Uinsa Surabaya.

Sebelumnya, dosen S pernah terlibat perkelahian dengan dosen bahkan mantan rektor yang saat itu masih menjabat.

Saat ini, Ahmad Nur Fuad didampingi para dosen Uinsa tengah diperiksa di Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Dosen S Pukuli Wajah Wakil Direktur Pascasarjana Uinsa Berujung Laporan Polisi, Ini Penyebabnya"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini