TRIBUNNEWS.COM -- Sebuah mobil ambulans akhirnya tak bisa menyelamatkan seorang bocah yang butuh penanganan cepat gara-gara lajunya dihalang-halangi oleh sebuah mobil di jalan.
Sang sopir, Damis Sutendi (56), sopir ambulans Puskesmas Leles iu pun langsung curhat di medsosnya.
Ia mengaku sedih karena pasien anak kecil menuju RSUD dr Slamet Garut itu akhirnya meninggal dunia.
Anak berusia 6 tahun berjenis kelamin perempuan itu terjatuh di bagian kepala belakang.
Baca: Pendaki yang Meninggal di Gunung Bawakaraeng Disebut Mengalami Hipotermia
Orang tuanya lalu membawa anak itu ke Puskesmas Leles.
Pihak Puskesmas lalu merujuknya ke RSUD dr Slamet Garut.
Damin yang sedang bertugas lalu menyiapkan ambulans untuk membawa ke rumah sakit.
"Kejadiannya hari Jumat kemarin. Sudah koma kondisi anaknya karena terjatuh.
Butuh penanganan segera di rumah sakit," kata Damis kepada wartawan Tribun Jabar Firman Wijaksana, Senin (17/8/2020).
Baca: Momen HUT RI ke-75, KPK: Perjuangan Lebih Sulit Karena Lawan Bangsa Sendiri
Salah seorang relawan kemudian mengawal ambulans agar perjalanan lebih lancar.
Saat keluar dari Leles, mobil ambulans yang dikemudikannya tak memiliki hambatan.
"Kendaraan bisa digeber dan kendaraan lain mau memberi jalan," ucapnya.
Namun setibanya di kawasan Pasir Bajing menjelang Tarogong, sebuah mobil Kijang menghalangi ambulans.
Mobil tersebut tak mau memberi jalan.
Padahal, relawan ambulans sudah meminta agar sopir mobil Kijang untuk memberi jalan.
Namun pengendara Kijang ngotot dan tetap berada di depan ambulans.
"Beberapa kilometer lah dia halangi ambulans. Baru kasih jalan menjelang Bundaran Tarogong," ujarnya.
Akibatnya, Damis kehilangan waktu lima menit untuk sampai rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit, pasien sempat mendapat penanganan.
Namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
"Biasanya dari Puskesmas Leles ini membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Tapi kemarin lebih dari 15 menit. Waktu 5 menit berharga hilang karena kendala di jalan," katanya.
Damis sangat menyesalkan aksi pengendara Kijang itu.
Ia berharap agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Awal Mula Kejadian
Pemilik akun facebook Fauzi yang tengah jadi perbincangan warganet soal unggahan ambulans dihalangi mobil Kijang, membenarkan kejadian tersebut.
Muhammad Fauzi (20), yang menjadi relawan ambulans memaparkan kronologis peristiwa ambulans dihalangi mobil Kijang yang terjadi pada Jumat (14/8/2020).
Ia menyebut sebuah mobil Kijang warna biru telah menghalangi laju ambulans Puskesmas Leles.
Padahal, ambulans tengah mengangkut pasien menuju RSUD dr Slamet Garut.
Mobil itu disebut Fauzi juga seperti menantang ambulans untuk balapan.
Ia sangat menyesalkan perbuatan pengendara mobil Kijang itu.
Akibatnya, pasien terlambat mendapat penanganan hingga meninggal dunia.
"Padahal ambulans itu cuma minta waktu sebentar agar mobil di depannya menepi. Ada nyawa yang harus diselamatkan," kata Fauzi.
Pasien yang dibawa mobil ambulans Puskesmas Leles itu mengalami pecah pembuluh darah.
Pasien anak kecil itu setibanya di rumah sakit langsung meninggal dunia.
Sebelumnya, Fauzi mengunggah sebuah status soal mobil ambulans yang dihalangi mobil Kijang.
"Teruntuk mobil kijang warna biru plat no z 140* ** yang tadi menghalangi laju Ambulance tidak memberikan jalan malah ngajak balap ambulance PKM Leles yang pasien pecah pembuluh darah nya harus mendapatkan penanganan pertama atau kode merah (Emergency) dari Leles sampai Tarogong terus menghalangi laju Ambulance, pasien anak kecil sampai rumah sakit meninggal dunia, Ambulance hanya minta waktu sebentar saja buat menepi karena harus ada pasien yang harus diselamatkan, dan untuk pengendara lain terima kasih sudah memberikan jalan ambulance," tulis akun tersebut.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Mobil Kijang yang Halangi Ambulans di Garut Diburu Polisi, Pelat Nomornya Sumedang