News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Mantan Napi Teroris yang Kini Jualan Lele, Dulu jadi Pimpinan Kelompok & Ingin Racuni Polisi

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paimin saat mengikuti upacara 17 Agustus di Balai Kota Solo, Senin (17/8/2020).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNNEWS.COM - Cerita mantan narapida teroris asal Sragen yang kini sudah tobat.

Dulu jadi pimpinan kelompok yang berencana meracuni polisi.

Mantan teroris tersebut kini memilih untuk beternak lele.

Eks narapidana teroris (napiter) bernama Paimin (39) Warga Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Sambung Macan, Kecamatan Sragen memiliki kisah masa lalu kelam bersama kelompok teroris.

Paimin yang saat ini mengaku telah 'bertaubat' dari dunia terorisme.

Dia terbukti memimpin sebuah kelompok beranggotakan delapan orang dan berencana meracuni polisi di Polda Metro Jaya sebelum akhirnya ditangkap pada Oktober 2011 silam.

Akibat perbuatannya tersebut, Paimin harus menjalani hukuman penjara di Polda Metro Jaya, Mako Brimob, dan Lapas Klas II A Magelang selama 30 bulan sebelum bebas pada April 2014.

"Saya saat tertangkap merenungi jalan saya salah," katanya saat mengikuti upacara 17 Agustus di Balai Kota Solo, Senin (17/8/2020).

"Saat itu saya meninggalkan dua anak," jelasnya mengawali cerita.

Baca: Seorang Napi Teroris Kelompok JAD Cirebon Bebas di Hari Kemerdekaan RI: Saya Sudah Berikrar Setia

Baca: 119.175 Napi dapat Remisi HUT RI, Yasonna: Negara Hormati Hak yang Diamanatkan UU

Baca: 173 Napi di Bulukumba Diusulkan Dapat Remisi HUT RI

Paimin saat mengikuti upacara 17 Agustus di Balai Kota Solo, Senin (17/8/2020).

Paimin memaparkan, dirinya dulu mengikuti sebuah kelompok bernama Santanam.

Kelompok ini saat itu berusaha menyebarkan teror dengan wacana meracuni Polda Metro dan Polsek di lingkungannya.

"Saya terjerat kasus racun Kemayoran," akunya.

"Dulu kelompok saya merencanakan itu, tapi belum terlaksana kami ketahuan dan tertangkap," kata Paimin.

Paham terorisme itu dia dapat saat berkumpul dengan kelompoknnya, mereka mendapatkan doktrin kemudian tumbuh rasa dendam dengan polisi dan lain sebagainya.

Berdasarkan doktrin yang diberikan, mereka mau melakukan aksi teror.

"Tapi sekarang sudah tidak seperti itu, kami sudah sadar dan kembali ke masyarakat," papar dia.

Bahkan saat bebas dia dijemput warga Sragen di mana tempat dia tinggal.

"Sekarang seperti biasa tinggal di Sragen dan beternak lele," kata dia.

Bahkan saat ini dia sudah memiliki 4 orang anak yang disayanginya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Cerita Eks Napiter Asal Sragen, Dulu Ditangkap karena Ingin Racuni Polisi, Kini Taubat & Ternak Lele"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini