TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri (pasutri) yang berinisial MZM (40) dan KSH (43) membuka layanan seks threesome serta swinger atau tukar pasangan.
Praktik prostitusi di Kediri, Jawa Timur, itu ternyata sudah beroperasi selama dua tahun terakhir.
Bahkan, hubungan seks menyimpang itu juga memiliki grup di media sosial baik Facebook atau Twitter.
Sementara itu, terjadi kecelakaan mobil rombongan pengantin dari Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menuju Kabupaten Bone, Sabtu (15/8/2020).
Baca: Fakta Bayi Dibuang di Panti Asuhan Bali, Merintih dalam Selimut Berlumur Darah & Ada Surat Isi Nama
Baca: Dicekik saat Hubungan Badan di Sawah, Wanita di Bone Marah Lalu Pukul Selingkuhan hingga Tewas
Mobil terjun ke jurang hingga menewaskan enam penumpang.
Sempat viral kisah seorang mahasiswa yang membayar UKT dengan uang receh.
Akun Twitter @hewanberbicara pada Kamis (13/8/2020) membeberkan bahwa dirinya membayar UKT dengan uang receh karena keluarganya tengah krisis akibat pandemi corona.
Berikut berita regional populer selengkapnya:
1. Pasutri Layani Seks Threesome dan Swinger
Pasutri MZM dan KSH memasang tarif Rp 700.000-Rp 800.000 untuk sekali kencan.
Keduanya diperiksa kondisi kejiwaannya oleh penyidik Satreskrim Polres Kediri Kota di RS Bhayangkara, Kota Kediri, Kamis (13/8/2020).
Pemeriksaan kejiawaan ini gunanya untuk memastikan apakah tersangka mengalami gangguan kejiwaan orientasi seksual atau semata hanya motif ekonomi.
Hal ini diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP Verawaty Thaib.
Keduanya menawarkan layanan seks itu melalui akun Facebook.
Diketahui, pasutri itu diringkus saat tengah berkencan dengan tiga tamu di sebuah hotel di Kediri.
2. Kecelakaan Rombongan Pengantin
Kecelakaan rombongan pengantin tepatnya terjadi di Jalan Poros Sinjai-Bulukumba, Km 25-26, Dusun Jatie, Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Bone, Kabupaten Sinjai.
Mobil rombongan terjun ke jurang Sungai Apareng Jatie, Desa Samaturue pada pukul 02.00 WITA.
Hal ini diungkapkan seorang saksi yang menduga sopir tidak menguasai medan jalan.
"Sopir Kahimuddin diduga tak kuasai laju mobilnya karena kencang sekali dan tak mengenal medan," ungkap saksi bernama Dani.
Dani menceritakan mobil sempat menabrak pembatas jalan, lalu menabrak pohon kemiri, hingga akhirnya terjun.
Saat mendarat di dasar sungai, bagian atas mobil remuk lantaran mendarat pada air dangkal dengan bebatuan.
Baca: Pulang Nonton Dangdut, Pria 20 Tahun Tewas Dibacok Rama-ramai oleh Pemuda Lumajang
Baca: VIRAL Video Pendaki Banjiri Pintu Masuk Gunung Lawu Jalur Cemoro Sewu, Berjubel dan Tak Jaga Jarak
3. Mahasiswa Bayar UKT Pakai Uang Receh
Mahasiswa pemilik akun @hewanberbicara menyebut uang receh yang digunakan adalah pecahan Rp 1.000.
Seluruh uang recehan tersebut cukup untuk membayar biaya kuliah sebesar Rp 3,5 jutaan.
Ia bercerita, uang koin tersebut dikumpulkan dalam botol oleh adiknya.
Lalu ayah dan ibu juga ikut-ikutan melakukan hal serupa sehingga menjadi kebiasaan keluarga.
Ketika akan membayar UKT, ia mengumpulkan uang receh itu dalam plastik masing-masing Rp 100.000 yang dimasukkan kardus.
Ketika ditimbang keseluruhan, berat UKT uang receh itu mencapai 17,5 kilogram.
Ketika hendak dibayarkan, uang recehan itu sempat ditolak oleh pihak bank.
Hal itu lantaran pihak bank tak memiliki mesin penghitung uang receh.
Ia pun harus menukarkan uang itu dengan uang kertas di minimarket terdekat.
(Tribunnews.com)