Ia pun kembali ke masjid di kawasan Pasar Induk.
Ia merasa kecewa setelah menempuh ratusan kilometer perjalanan namun tak gagal bertemu anaknya.
Kabar yang ia terima, anaknya tersebut sudah tak tinggal di sana dan saat ini ia tak tahu keberadaan anaknya tersebut.
Kabar yang tambah menyesakkan dadanya, kehidupan keluarga anaknya sudah berantakan.
Baca: Linglung Telantar di Bandara Dubai, TKI Asal Labuan Bajo NTT Selamat Berkat Status FB Anggota DPR
Ia pun melangkah pulang dengan kepala tertunduk lesu.
Entah linglung atau kehabisan uang untuk ongkos angkutan, Enjang terdampar di Jalan Lingkar Timur yang sepi sambil selonjoran dengan kaki bengkaknya.
Ia duduk di batu koral panas sambil memegang jaket hitam dan dua botol minuman kemasan.
Beberapa pengendara yang melintas dan merasa iba berusaha memberikan bantuan untuk kakek tua ini.
"Saya sudah dua hari tiga malam di Cianjur tidur beristirahat di masjid Pasar Induk, saya ingin bertemu dengan anak saya, tapi anak saya sudah tak tinggal di rumah yang biasa saya kunjungi," ujar Enjang ditemui di kawasan Jalan KH Abdulah Bin Nuh, Selasa (18/8/2020).
Enjang ditemukan oleh seorang pemuda Maleber, Kecamatan Karangtengah, yang menolong dan mengantarnya ke terminal.
Setelah bertemu pemuda tersebut, kakek yang mengalami kaki bengkak memutuskan untuk pulang ke Agrabinta.
Rumahnya berada di pesisir pantai selatan Cianjur sekitar lima jam perjalanan dari pusat kota.
"Semula saya mau minta uang ke anak untuk berobat kaki, tapi karena tak bertemu saya turun di jalan baru Lingkar, saya memutuskan untuk pulang saja, tapi tadi saya kelelahan karen kaki saya sakit," kata Enjang.
Enjang mengatakan, ia ingin membeli beberapa obat untuk perawatan kakinya di kampung. Ia mengeluarkan uang Rp 12 ribu kepada pemuda yang menolongnya.