News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masih Pandemi, Larung Sesaji 1 Suro di Telaga Ngebel Ponorogo Tahun Ini Berbeda, Digelar Tertutup

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkaian Ritual Larung Sesaji 1 Suro di Telaga Ngebel Ponorogo, Rabu (19/8/2020) malam.

TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Ritual Larung Sesaji untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1442 H di Telaga Ngebel, Ponorogo, nampak berbeda jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini, ritual yang diselenggarakan setiap 1 Suro tersebut nampak lebih sakral. Mengapa?

Prosesi hanya diikuti oleh warga sekitar Telaga Ngebel dan tidak terbuka untuk umum.

Ini dilakukan untuk mencegah adanya kerumunan demi menegakkan protokol kesehatan menekan angka penularan Covid-19.

Tokoh Masyarakat Kecamatan Ngebel, Hartono Dwijo secara rinci menjelaskan rangkaian acara yang dimulai dari Rabu (19/8/2020) pagi, yaitu jamasan kambing kendit.

"Kambingnya warna hitam, kendit (lingkar perut) putih dan disembelih di pintu air Telaga Ngebel," kata Hartono, Rabu (19/8/2020) malam.

Lalu, siang harinya masyarakat bergotong royong untuk menyiapkan tumpeng yang akan dilarung pada malam hari.

"Termasuk menyiapkan ubo rampe yang lain mulai dari golong lima sampai golong 12," lanjutnya.

Baca: Sejarah dan Mitos Malam 1 Suro dalam Tradisi Jawa, Kepercayaan Mistis hingga Dilarang Keluar Rumah

Baca: Gadis di Ponorogo Jadi Korban Pemerasan Mantan Pacar,Berawal dari Video Tanpa Busana

Setelah itu pada malam harinya, mulai pukul 20.00 WIB diselenggarakan Wilujengan yang diikuti oleh pinisepuh paguyuban Purwo Ayu Mardi Utomo yang secara bersamaan juga dilakukan istigasah di masjid sekitar Telaga Ngebel.

"Kami lanjutkan dengan keliling telaga untuk menanam kepala, kulit dan kaki kambing di lima lokasi," ucapnya.

Sekitar pukul 23.00 WIB, upacara adat dilanjutkan dengan melarungkan tumpeng beras merah ke tengah telaga.

Tumpeng tersebut diletakan di atas batang pohon pisang, lalu dibawa ke tengah telaga oleh salah satu orang dengan cara berenang.

Baca: Cegah Corona, Kegiatan Malam 1 Suro di Gunung Tidar Magelang Ditiadakan

"Ini adalah bentuk wujud syukur juga kepada Allah SWT atas hasil bumi yang ada di wilayah Ngebel. Kami juga berdoa, supaya Ngebel aman dan tidak ada musibah," lanjut Hartono.

Lebih lanjut, Hartono menjelaskan untuk acara seremonial pada Kamis (20/8/2020), mulai dari larung tumpeng raksasa dan perebutan buceng purak ditiadakan untuk mengantisipasi adanya kerumunan.

"Kalau pada tahun lalu yang ditonjolkan adalah pariwisata, tapi pada tahun ini kami lebih pada budaya," ucap Hartono.

"Memang kami mengharapkan ini menjadi wisata di Kabupaten Ponorogo, sehingga bisa menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah) tapi kondisinya sedang pandemi Covid-19, kami tidak bisa bicara PAD," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Larung Sesaji 1 Suro di Telaga Ngebel Ponorogo Dilakukan Tertutup, Berikut Rangkaian Ritualnya, .
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini