Ia bahkan tak tahu tujuan pemotretan itu sampai 17 Agustus 2020.
Saat itu, ia menerima pesan bahwa wajah anaknya tercetak di uang Rp 75.000.
Fitri bangga karena Agustinus menjadi salah satu dari jutaan anak Indonesia yang terpilih.
"Saya tidak tahu sama sekali akan begini karena itu sudah satu tahun lalu, saya sudah lupa. Tanggal 17 kemarin saya dapat WhatsApp, tentu ini juga pekerjaan Tuhan," kata Fitri.
Kepala KPw BI Papua Naek Tigor Sinaga membenarkan, pemotretan itu sangat dirahasiakan Bank Indonesia (BI) Pusat.
Saat pengambilan foto, perwakilan BI Pusat tidak memberi tahu hal itu untuk keperluan desain uang Rp 75.000 edisi khusus.
Bahkan, Naek yang merupakan Kepala KPw BI Papua pun tidak diberi tahu tentang hal tersebut.
"Tidak ada seleksi karena ini sangat dirahasiakan, saya saja tidak tahu," kata dia. (Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)