"Kita sempat cemas mau keluar tenda saat melihat api itu sekitar pukul 01.00 WIB. Kemudian tidak lama ada pendaki turun berteriak kalau ada kebakaran," ungkapnya.
Para pendaki berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Mereka menyiram air dan memakai ranting pohon untuk memadamkan api yang membakar rumput kering itu.
Mulanya, titik api kecil dan merembet menjadi besar karena hembusan angin.
Mereka sempat panik dan berkemas untuk bergegas meninggalkan lokasi lantaran kobaran api semakin membesar dan merembet bahkan nyaris mengepung tendanya.
"Semuanya panik api sampai mengepung tenda ada yang lari ke atas, saya dan teman-teman akhirnya turun karena tidak bisa kemana-mana menunggu sampai pagi takut tersesat," ucapnya.
Api masih berkobar membakar rumput kering padang sabana sampai menjelang pagi.
Mereka bersama petugas pos pendakian Perhutani dan relawan turun melalui jalur Kedungudi.
Setibanya di pos pendakian kawasan perkampungan, pihak Kepolisian dari Polsek Ngoro dan Polsek Trawas mendampingi para pendaki yang sempat terjebak kebakaran di lereng Gunung Penanggungan tersebut.
"Untuk sementara penanganan Polsek di Back Up Polres Mojokerto sampai sekarang masih kita dalami," tandasnya.
Seperti yang diberitakan kebakaran terjadi di lereng Gunung Penanggungan sekitar satu kilometer menuju puncak Pawitra, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Senin dini hari (24/8/2020) sekitar pukul 01.30 WIB.
Lokasi kebakaran berada di area lereng padang sabana sekitar 1000 meter di jalur pendakian via Kedungudi.
Penyebab kebakaran di lereng Gunung Penanggungan sampai sekarang masih misterius.
(SURYA/ Mohammad Romadoni)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Cerita Pendaki Nyaris Terjebak Kebakaran di Lereng Gunung Penanggungan, Panik Lihat Api Merembet"