News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Bocah 13 Tahun Diduga Korban Salah Tangkap, Paman Sebut Dihajar Polisi Pakai Helm dan Ditabrak

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah berinisial MF (13) di Makassar diduga menjadi korban salah tangkap aparat kepolisian hingga babak belur.

TRIBUNNEWS.COM - Bocah berinisial MF (13) di Makassar diduga menjadi korban salah tangkap aparat kepolisian hingga babak belur.

Paman menyebut MF dihajar polisi pakai helm hingga kakinya ditabrak ban motor.

Sementara itu, Polda Sulawesi Selatan membantah adanya salah tangkap.

Pihak kepolisian menyebut apa yang terjadi pada MF adalah ketidaksengajaan saat ada tawuran.

Baca: Bocah 13 Tahun Babak Belur Dihajar Polisi, Ada Dugaan Salah Tangkap hingga Polda Sebut Tak Sengaja

Baca: Bocah 13 Tahun Diduga Dianiaya Polisi, Polda : Tangan Petugas Tak Sengaja Membentur Muka Korban

Berikut fakta selengkapnya:

1. Kisah viral di Facebook

Dikutip Tribunnews.com dari Tribun-Timur.com, MF adalah warga Jl. Tinumbu Dalam, Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Makassar.

Kisah dugaan salah tangkap itu sempat viral di media sosial lantaran sang paman, Abdul Karim, mengunggahnya di Facebook.

Awalnya, Abdul Karim ingin melaporkan ke bagian Propam Polda Sulsel namun dilarang oleh orangtua korban.

Hingga Abdul Karim memberanikan diri untuk mengunggahnya di Facebook.

Abdul Karim juga menyertakan foto seorang remaja yang diduga adalah MF dengan kondisi babak belur.

Dalam unggahan itu, Abdul Karim kesal lantaran jika memang keponakannya menjadi korban salah tangkap, apakah perlu dihajar sampai babak belur.

Ia juga menunggu pihak kepolisian minta maaf kepada keluarga MF.

Baca: Roda Becak Motor Tak Ada, Pria di Medan Marah Pukul Ayah Kandung hingga Tewas

Baca: Runut Cerita Wanita Berinisial HY Ditemukan Tewas di Rumah Kontrakan Pondok Aren, Diduga Dibunuh

2. Kronologi versi paman

Abdul Karim menyebut peristiwa penganiayaan terhadap MF terjadi pada Jumat (21/8/2020) lalu.

Ia menyebut keponakannya hanya melintas di sebuah jalan yang saat itu sedang ada bocah-bocah lain yang dikejar polisi.

"Ceritanya, dia (MF) melintasi di Jl Ujung, sebenarnya masalah sepele tapi kenapa sampai dipukul begitu?" ujar Abdul Karim.

"Kebetulan ada anak-anak lari dikejar polisi," sambungnya.

Menurut Abdul Karim, lantaran saat itu MF ikut lari juga bersama bocah-bocah yang dikejar, ia pun ikut ditangkap.

MF disebut dihantam polisi dengan helm serta kakinya ditabrak ban motor.

"(MF) lari tongi (juga), terus diambil langsung diambak (dihantam) mukanya pakai helm baru langsung diinjakkan kakinya pakai ban motor," tuturnya.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo. (Tribun Timur/Darul Amri)

3. Kronologi versi polisi

Dikutip dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo membantah adanya insiden salah tangkap.

Ibrahim menjelaskan, saat itu sedang ada tawuran yang kemudian bubar saat polisi datang.

Polisi pun menyisir lokasi tawuran dan mengamankan tiga anak di lokasi kejadian, termasuk MF.

Ibrahim menyebut saat proses menangkap MF, ada ketidaksengajaan dari aparat sehingga bocah itu mengalami luka.

"Secara spontan petugas tersebut berusaha menangkap dengan mengayunkan tangan untuk memegang kerah bajunya," ujar Ibrahim, Selasa (25/8/2020).

"Namun, secara tidak sengaja membentur bagian muka dari korban," imbuhnya.

Pihak kepolisian yang saat itu menangkap MF menduga bahwa bocah itu ikut tawuran.

Ibrahim juga membantah kabar bahwa MF ditabrak ban motor polisi.

"Sehingga diduga kuat (korban) ikut melakukan perang kelompok, begitu pula kabar ditabrak, itu tidak ditemukan keterangan terkait hal tersebut," paparnya.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila) (Tribun-Timur.com/ Muslimin Emba) (Kompas.com/ Himawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini