Setelah kejadian ini, Markus menambahkan, ujian akhir mahasiswa akan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat.
“Kita diimbau oleh pemerintah boleh melakukan itu (ujian tatap muka) termasuk praktikum enggak mungkin daring. Ada pasalnya. Namun, akan kami perketat lagi, mungkin menempatkannya harus kita jaga benar. Apalagi mahasiswa dari luar mungkin harus menunjukkan hasil rapid test,” ungkapnya.
Pada kasus yang telah terjadi, Markus memastikan, UPNVY sudah menerapkan protokol kesehatan saat ujian tesis berlangsung.
Setiap orang yang terlibat dalam ujian telah diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk ke ruangan.
Selain itu saat pelaksanaan ujian, tempat duduk juga diatur berjarak.
Menurut Markus, saat diperiksa suhu tubuh mahasiswa itu normal.
“Kalau OTG (orang tanpa gejala) ini kan susah, ya. Kami tidak tahu, suhunya normal,” bebernya.
Baca: Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi Terkonfirmasi Positif Covid-19
Perkuliahan Semester Ini Masih Daring
Markus juga menyampaikan, kegiatan perkuliahan di UPNVY semester ini kemungkinan masih dilakukan secara daring.
Belum ada wacana UPNVY membuka perkuliahan tatap muka dalam satu semester yang segera dimulai September ini.
“Mungkin tahun depan (tatap muka). Tapi dengan protokol yang kuat. Mungkin berlaku separuh-separuh. Ini masih kami koordinasikan, belum pasti,” tambah Markus.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul BREAKING NEWS : Mahasiswa S-2 UPN Veteran Yogyakarta Positif Covid-19, Fakultas Di-lockdown Sepekan,