News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

30 Ribu Hektar Lahan Food Estate di Pulau Pisang Kalteng Akan Ditanami Singkong

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan total 30 ribu hektar lahan yang akan dikembangkan sebagai food estate di Pulau Pisang Kalimantan Tengah (Kalteng) akan ditanami singkong.

Dahnil mengatakan penanaman singkong di lahan tersebut merupakan tahap pertama pengembangan program food estate yang telah dimulai pada Oktober 2020.

Dahnil mengatakan Kementerian Pertahanan akan menggarap program tersebut dari hulu ke hilir sebagai cadangan logistik strategis untuk pertahanan negara.

Hal tersebut diungkapkan Dahnil dalam siaran langsung Instagram Pinter Politik pada Selasa (15/9/2020).

Baca: Ungkapan Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Subianto setelah Ditunjuk Jadi Waketum Gerindra

"Sekarang tahap pertama mulai Oktober itu 30 ribu hektar lahan di Pulau Pisang, Kalimantan Tengah itu hanya akan dikembangkan untuk tanaman singkong. Pilihan komoditinya itu. Jadi pengembangan food estatenya itu dari hulu sampai hilir. Hulu itu penanaman, nanti di situ juga dikembangkan untuk peternakan," kata Dahnil.

Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan food estate versi kementerian pertahanan yang ditugaskan oleh Presiden RI Joko Widodo, kata Dahnil, adalah pendekatan cadangan logistik strategis untuk pertahanan negara.

Baca: Hasil Pemeriksaan Pria di Riau yang Mengaku Bunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo, Kini Dipulangkan

Militer dalam hal ini kementerian pertahanan dengan TNI khususnya TNI AD, kata Dahnil, akan mengembangkan logistik strategisnya.

"Dalam kemiliteran itu dikenal ada tiga hal yang harus diperkuat pertama logistik. Logistik itu terkait pangan, obat-obatan, ketiga alutsista atau senjata. Tiga hal ini. Jadi "kalau perang" kita itu yang harus kita persiapkan itu pangan, obat-obatan, kemudian senjata," kata Dahnil.

Food estate yang dikembangkan tersebut, kata Dahnil, akan digunakan untuk cadangan strategis ketika negara dalam kondisi ada ancaman pangan.

Karena yang ingin dikembangkan adalah pangan, kata Dahnil, maka tidak akan mengganggu perkembangan pertanian atau pasar pangan di pasar.

"Jadi food estate yang akan dikembangkan di sana tidak akan mengganggu tugas siapa-siapa karena fokusnya hanya pada satu komoditi," kata Dahnil.

Meski singkong sering diidentikan sebagai komoditi murahan dan rendahan, namun kata Dahnil, singkong memiliki fungsi dan turunan produk yang banyak berdasarkan sejumlah penelitian.

Selain itu pada tahap awal program pengembangan food estate tersebut juga Kementerian Pertahanan juga akan membuat peternakan.

"Termasuk peternakan, kambing mungkin. Tapi kita juga fokus dengan turunannya seperti tepung singkong, beras singkong dan macam-macam. Makanya kemudian di food estate ini salah satu upayanya adalah memberikan nilai tambah terhadap singkong," kata Dahnil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini