Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO – Dua anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Parluh 16 menjadi korban penyerangan orang tak dikenal, Selasa (15/9/2020).
Penyerangan tersebut terjadi di depan Kampus STIE AAS Makamhaji, Jalan Slamet Riyadi, Dukuh Windan, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo sekira pukul 02.30 WIB.
Dua anggota yang menjadi korban berinisial YY (20), warga Kabupaten Boyolali dan R (20), warga Sukoharjo.
Sekretaris PSHT Sukoharjo, Dwi menjelaskan penyerangan dilakukan sekelompok orang yang menggunakan cadar.
Kejadian bermula saat sekelompok warga PSHT Parluh 16 berjumlah 10 orang melakukan latihan di Lapangan Desa Gumpang, Kartasura pada Senin (14/9/2020) malam.
Seusai latihan, warga PSHT berjumlah 10 orang mencari makan malam di daerah Gladag, Solo.
Sekitar pukul 02.00 WIB, kelompok orang tersebut hendak kembali pulang, namun mereka dipepet oleh orang tak dikenal dengan menggunakan lima motor.
"Mereka berboncengan semua, dengan menggunakan cadar," ucap dia.
Baca: Buntut Kasus Pembacokan Anggota PSHT, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan Bubarkan Massa di Solo
Kemudian sekelompok orang bercadar tersebut melakukan penyerangan dengan menggunakan sajam, dan melukai dua orang warga PSHT Parluh 16.
Setelah melakukan penganiayaan sekelompok orang bercadar tersebut melarikan diri.
Akibat kejadian tersebut kedua korban mengalami sejumlah luka akibat sabetan benda tajam.
YY kemudian dilarikan ke RS Karima Kartasura, karena mengalami luka di bagian punggung.
Sementara R dilarikan di PKU Muhammadiyah karena mengalami luka di bagian punggung.
Sementara itu, pihak kepolisian belum bisa dimintai keterangan perihal kasus ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Asal Mula Pembacokan Versi PSHT Sukoharjo : Diserang Setelah Makan, Pelaku Pakai Cadar