TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri tega membunuh anaknya yang masih berusia 8 tahun dan menguburkannya dengan pakaian lengkap.
LH (ibu) dan IS (ayah) menguburkan anaknya di Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten.
Mereka membawa jenazah anaknya dari rumah di Tangerang kota ke Lebak dengan menggunakan sepeda motor dan menempuh perjalanan selama 3 jam.
Motif pembunuhan ini disebabkan orang tua kesal karena anaknya tidak mampu belajar online.
Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy Sumardi Priadinata
"Pertama kita sangat prihatin ya. Seorang anak yang seharusnya dibimbing orang tuanya tapi menjadi korban penyiksaan yang mengakibatkan meninggal dunia."
"Dari hasil pemeriksaan motif dari ibu korban murni karena kesal berulang untuk dilakukan pelatihan melalui media daring," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Selasa (15/9/2020).
Baca: Ibu Menyesal Bunuh Anak 8 Tahun Gara-gara Belajar Online, Jasad Korban Dibawa ke Banten Pakai Motor
Kombes Edy Sumardi menjelaskan jika kekerasan fisik yang dialami korban awalnya hanya dengan tangan kosong.
Namun karena orang tua kesal ganggang sapu digunakan untuk menyiksa anaknya.
"Kekerasan fisik dengan tangan kosong awalnya cubit, memukul sehingga akhirnya menggunakan ganggang sapu sehingga si anak mendapat tekanan."
"Dimakamkan jauh dari rumahnya. Rumahnya di Tangerang kota sedangkan pemakamannya ada di Lebak sekitar sekian jam," ungkapnya.
Ia menceritakan kronologi dikuburkannya korban.
Setelah menemukan TPU, pelaku meminjam cangkul ke warga sekitar.
Pelaku memilih TPU tersebut karena sepi dan jauh dari pemukiman warga.