Bambu dan kayu bekas itu akhirnya digunakan untuk membuat kolam dan memindahkan lele dari ember ke kolam.
"Dia membuat kolam dengan tangan dia sendiri tidak dibantu tukang," jelasnya.
Wanita asal Makassar itu menjelaskan, untuk perawatan lele, ia dan sang suami banyak belajar dari orang lain yang sudah berpengalaman dalam budidaya lele.
Selain itu, mereka juga melihat dari internet soal bagaimana merawat lele yang benar.
"Dari sebelum menebar bibit ikan kami sudah mempersiapkan air untuk kolam supaya air kolam cocok untuk lele dengan cara memasukkan pelepah pisang sekarung pupuk kandang. Air didiamkan dua minggu."
Setelah itu pupuk diangkat dan bibit disebar. Setelah itu perawatannya seperti biasa diberi makanan dua kali atau tiga kali sehari."
"Makanan berupa pelet, sisa nasi, sisa sayur, daun dan sebagainya," paparnya.
Baca: 6 Artis Ini Punya Bisnis Peternakan: Ucok Baba Sedia Hewan Kurban, Anya Geraldine Pilih Jualan Lele
Selain itu, Dian dan sang suami juga rutin menguras setiap kali kolam sudah tinggi amoniaknya.
Hal itu penting dilakukan agar tidak menimbulkan bau yang bisa menganggu tetangga sekitar.
"Setiap habis dikuras kami memasukkan daun pepaya."
"Daun pepaya itu juga untuk antibiotik alami bagi lele, biar tidak terserang jamur dan lain-lain," ungkap Dian.
"Ini adalah pengalaman pertama kami memelihara lele, kami bukan peternak.."
"Kami bisa berhasil karena kami banyak membaca dan mencari informasi dulu," jelasnya.
Dari niat agar tak bosan di rumah itu, kini Dian dan suami bisa meraup keuntungan dari hasil panen lele tersebut.