TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali karena pandemi berdampak pada pertumbuhan ekonomi Bali.
Kondisi ini juga mempengaruhi perekonomian nasional karena Pariwisata Bali menyumbang sekitar 40% dari pendapatan pariwisata nasional.
Dipercayanya Bali sebagai salah satu destinasi wisata paling siap dalam penerapan protokol kesehatan disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali.
Bali sangat antusias untuk menyambut kedatangan kembali wisatawan yang sempat tertunda beberapa saat.
Bali siap menyambut wisatawan dengan menerapkan Protokol Kesehatan berkonsep Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability (CHSE) atau Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Ramah Lingkungan sesuai arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca: Perempuan di Bali Ini Memilih Tinggal di Dalam Gorong-gorong
Antarina S.F. Amir yang merupakan salah satu ketua Pertiwi Indonesia mengatakan, ekonomi dan kesehatan harus berjalan beriringan sesuai dengan Penerapan CHSE pada sektor pariwisata di New Normal ini.
"Sehingga Budaya Patuh terhadap basic protokol kesehatan 3 M yaitu Memakai Masker dengan benar, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak harus dipatuhi oleh semua pihak," katanya.
Baca: Penjelasan BMKG Terkait Suara Dentuman Misterius yang Terdengar di Jakarta
"Budaya patuh ini akan sangat meminimalisir penularan Covid-19 dan akan menjadi pariwisata yang sehat dan perekonomian akan bergulir seiring dengan tetap terjaganya kesehatan wisatawan, para pelaku wisata dan masyarakat” katanya.
Untuk membangkitkan pariwisata Bali dan meningkatkan kesadaran wisatawan untuk patuh menerapkan protokol kesehatan dalam berwisata, Perempuan Indonesia Maju (PIM), Pertiwi Indonesia, dan Prakarsa Nusantara menginisiasi sebuah kampanye pariwisata bernama BALI I MISS U, yang diluncurkan secara online pada hari ini, Jum’at, tanggal 18 September 2020.
Lana T Koentjoro sebagai ketua PIM dan salah satu penggagas dari BALI I MISS U mengatakan “BALI I MISS U adalah kalimat paling pas untuk menggambarkan suasana batin wisatawan dan masyarakat Bali yang sudah sangat rindu untuk saling bertemu kembali.
Karena itu kami percaya bahwa masyarakat Bali saat ini siap menghadapi budaya kepatuhan tersebut sehingga para wisatawan akan mempunyai suatu perjalanan wisata dengan aman, menyenangkan dan sehat. Hal ini sesuai dengan salah satu tagline dari BALI I MISS U yaitu Berangkat Sehat Pulang Sehat”
Untuk mematuhi penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di sebagian kota di Indonesia, BALI I MISS U saat ini juga banyak melakukan kegiatan secara online antara lain dengan memaksimalkan fungsi internet dan media sosial untuk mengkomunikasikan Gerakan Kepatuhan Protokol Kesehatan dalam Berwisata.
Beberapa kegiatan online BALI I MISS U antara lain live Instagram yakni bincang-bincang dengan Public Figure, Influencer, atau Selebgram seputar Bali dan hal-hal yang dirindukan dari bali, acara ini disiarkan langsung melalui akun instagram @baliimissu.
Kemudian video Budaya Patuh pada Protokol Kesehatan Masa Berwisata yaitu pembuatan dan penyebaran video gerakan kepatuhan yang menginformasikan penerapan protokol kesehatan.
Video ditujukan pada unsur-unsur pariwisata mulai dari Transportasi, Akomodasi, wisata belanja dll, juga protokol kesehatan yang harus dipatuhi dan diterapkan oleh setiap pribadi wisatawan.
Juga Virtual Talk Show yang akan menghadirkan narasumber dari Pemerintah, Pakar, Pelaku Usaha, Akademisi, untuk membahas penerapan protokol kesehatan di sektor pariwisata.
“Selain kegiatan online seperti Live Instagram, Video dan Virtual Talk Show, BALI I MISS U juga melaksanakan kegiatan offline untuk mendukung gerakan kepatuhan protokol kesehatan dengan membagikan masker BALI I MISS U secara gratis di lokasi-lokasi yang telah ditentukan” menurut Shinta Omar yang merupakan Ketua Harian Pertiwi Indonesia.
Moeldoko selaku pembina CEO Indonesia dan juga Kepala Staf Kepresidenan bersama rombongan yang siang ini telah tiba di Bali menyatakan sangat mendukung upaya membangkitkan kembali pariwisata Bali dengan program BALI I MISS U.
Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Kominfo mendukung sepenuhnya acara ini, yang bertujuan untuk menebarkan spirit kepada masyarakat.
"Khususnya pelaku wisata untuk bangkit, tetap aman dan produktif bersama dengan seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi menggerakkan sektor pariwisata dengan menyikapi dan menyiasati tren industri pariwisata di tengah pandemi Covid-19," kataya.
PIM, Pertiwi Indonesia dan Prakasa mengajak organisasi-organisasi lain dan semua pihak untuk dapat bergabung, untuk bersama-sama mensosialisasikan program ini dengan menggunakan gerakan BALI I MISS U untuk mempromosikan Bali dengan secara online dan offline.