News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ratusan Rumah Terendam Banjir di Aceh Tenggara

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi banjir

Laporan Wartawan  Serambi Indonesia Asnawi Luwi

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Ratusan rumah di Desa Kuning dan sekitarnya, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara iterjang banjir, Rabu (23/9/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.

Bahkan, banjir kiriman itu membawa serta bebatuan dan kayu sehingga berserakan di jalan raya.

Ketinggian air mencapai 50 centimeter di badan jalan nasional.

Akibatnya, arus transportasi lintas Aceh Tenggara menuju Sumatera Utara terganggu lantaran badan jalan terendam.

"Aceh Tenggara diterjang banjir, akibatnya ratusan rumah terendam," ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara, Mohd Asbi ST MM kepada Serambinews.com, Rabu (23/9/2020) malam.

Baca: Fakta Terbaru Oknum Satpol PP Kepergok Berduaan dengan Wanita Bersuami di Langsa Aceh

Baca: VIRAL Video Suami Istri Belanja untuk Pertama Kalinya setelah Nikah Muda, Ini Kisah dan Faktanya

Baca: Superketat, Takaran Porsi Makanan Pemain Timnas U-19 Indonesia Pun Dicek Langsung Shin Tae-yong

Baca: KPK Diminta Usut Oknum Politisi Lain Terkait Praktik Mafia Hukum Dalam Kasus Djoko Tjandra

Kalaksa BPBD Aceh Tenggara, Mohd Asbi ST MM mengatakan, banjir disertai bebatuan dan kayu itu terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.

Dampak dari tingginya itensitas hujan itu, terang Mohd Asbi, permukiman penduduk dan jalan raya di Desa Kuning dan sekitarnya, terendam banjir dengan ketinggian bervariasi.

“Saat ini, tim dari BPBD Aceh Tenggara sedang menuju lokasi untuk mendata kerusakan apa saja yang terjadi di lapangan,” ungkapnya.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul BREAKING NEWS - Aceh Tenggara Diterjang Banjir, Ratusan Rumah Terendam, Arus Lalu Lintas Tersendat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini