TRIBUNNEWS.COM - Curahan hati (curhat) seorang warga Cilacap, Jawa Tengah mendadak menjadi sorotan di sosial media.
Curhatan itu datang dari keluarganya yang baru kehilangan seorang bayi.
Dugaannya, nyawa bayi tidak tertolong karena keterlambatan penanganan dari Puskesmas Kawunganten.
Adapun curhatan itu ditulis akun Facebook bernama Listyo Aji Pamungkas.
Ia menceritakan kekecewaannya dengan pelayanan di Puskesmas Kawunganten.
Baca: Viral di Twitter, Penderita Diabetes Lumpuh Akibat Terlalu Banyak Minum Boba, Ini Penjelasan Dokter
Sebab, bayi yang dilahirkan oleh kakak iparnya pada Selasa (22/9/2020) lalu meregang nyawa.
Curhatan itu pun menjadi viral hingga diunggah ulang oleh akun Instagram @lambe_turah pada Senin (29/9/2020).
Hingga Selasa (29/9/2020), postingan tersebut telah disukai 187.000 orang dan mendapat 7.360 komentar dari warganet.
Saat dikonfirmasi, pemilik akun Listiyo Aji Pamungkas membenarkan kejadian yang dialami keluarganya.
Listi, sapannya, menuturkan bila peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (22/9/2020) lalu.
Kala itu, sekitar pukul 09.00 WIB, kakak iparnya datang ke Puskesmas Kawunganten setelah sejak subuh mengalami kontraksi.
Tak lama sekitar 30 menit kemudian, kakak iparnya pun melahirkan.
"Langsung bayinya dibersihin tapi ngga nangis, kurang lebih 15 menit kemudian baru nangis."
"Tapi pas sudah jam 12 siang, warna badannya dari dada sampai kepala itu biru."
"Nah kami bertanya-tanya kenapa kaya gini padahal (bayinya) normal," ujar Listi kepada Tribunnews, Selasa (29/9/2020).
Setelah itu, mertua kakak iparnya menanyakan kepada bidan yang menjaga namun tidak direspons serius.
Beberapa saat kemudian, Listi menjelaskan bila nafas sang bayi terengah-engah dan menangis seperti kesakitan.
Untuk kedua kalinya, mertua kakak iparnya menanyakan lagi kepada bidan apa yang terjadi dengan cucunya.
Namun, pihak keluarga tidak juga diberi respons yang baik, sang bidan justru mengatakan bayi yang baru lahir memang seperti itu.
Bahkan kala itu, sang bayi mengeluarkan banyak lendir di mulutnya, namun dibersihkan sendiri oleh pihak keluarga menggunakan handuk.
"Lalu jam setengah tiga siang nafasnya semakin sesak lalu lapor lagi."
"Tapi bidannya bilang 'emang bayi kaya gitu, kaya ngga pernah lahiran aja' kan dari pihak saya semakin bingung," ujar perempuan berusia 22 tahun ini.
Baca: Viral Foto Anak Laki-laki Dibuang Orang Tuanya, Polisi: Memang Ada Indikasi Mengalami Kekerasan
Setelah pergantian shift sekitar pukul 15.30 WIB, bayi keluarga Listi baru mendapat respons setelah bidan dalam shift sore datang menengoknya.
Namun, ia mengatakan keadaan sang bayi darurat dan harus dirujuk ke rumah sakit.
"Bidan yang baru nengokin itu ngelihat bayinya, terus langsung dibawa, dibersihin dan dipakaikan oksigen."
"Terus pihak keluarga ditanya mau dirujuk ke RSI karena keadaanya udah darurat."
"Padahal kita udah tiga kali melapor tapi sama sekali ngga dilihat (oleh bidan shift pagi)," ungkap Listi.
Setelah itu, sang bayi sampai di rumah sakit pukul 19.00 WIB dan langsung mendapat perawatan.
Kala itu, kondisi sang bayi sudah parah, bahkan sempat henti nafas hingga tiga menit pada pukul 22.00 WIB.
Namun setelah berbagai cara diusahakan, bayi tersebut akhirnya meninggal dunia pada pukul 01.57 dini hari.
Baca: Setelah Viral Bawa Anak Sambil Bekerja, Driver Ojol Ini Banjir Pujian & Dapat Hadiah dari Netizen
Listi dan keluarga pun amat terpukul atas kejadian yang menimpa sang bayi.
Padahal, ia menuturkan bila kakaknya sudah menantikan si jabang bayi empat tahun lamanya.
Ia pun langsung menulis keluh-kesah yang dirasakan keluarganya di akun Facebook pribadinya hingga menjadi ramai.
Saat kasusnya mulai ramai, Listi menuturkan bila pihak Puskesmas Kawunganten telah menghubungi dan meminta maaf kepada keluarganya.
"Bidan desa memang sudah minta maaf tapi sampai kapanpun keluarga saya masih trauma, masih merasa sakit hati," paparnya.
Kemudian, saat kasusnya menjadi sangat ramai, Listi menuturkan pihak Dinas Kesehatan, Kecamatan Kawunganten, beserta lembaga terkait datang menemui keluarganya.
"Setelah viral, dari pihak Dinkes, Desa, Camat, Koramil dan Kepolisian datang minta maaf."
"Sebenarnya dari pihak saya ngga menuntut, dari pihak saya juga sudah memaafkan, tapi untuk kedepannya jangan sampai ada kaya gini lagi," tutur Listi.
Baca: Viral Video PNS Berseragam Dinas Karaoke di Kantor Kelurahan: Sayang Pak Lurah Tidak Mengingatkan
Meski telah memaafkan, namun Listi dan keluarganya berharap bila kasusnya ini ditindaklanjuti.
"Soalnya ini masalahnya bukan masalah sepele, ini masalah nyawa," pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, Tribunnews.com belum mendapatkan tanggapan dari pihak Puskesmas Kawunganten atau Dinas Kesehatan Cilacap.
(Tribunnews.com/Maliana)