News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Titik Terang Terkait Meninggalnya Taufik Hidayat, ASN Kejari Rantauprapat

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ALMARHUM Taufik Hidayat semasa hidup.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Taufik Hidayat ditemukan tak bernyawa di parit pembuangan kotoran sapi di Jalan Sukarela, Gang Sena, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan, Selasa (22/9/2020) malam.

Penyebab kematian ASN Kejari Rantauprapat diduga akibat gagal pernafasan karena hasil autopsi ada lumpur di saluran pernafasan dan pencernaan.

Kapolsek Percut Seituan AKP Ricky Pripurna Atmaja mengatakan, mengingat hasil otopsi ini, makam Taufik dibongkar.

"Ada indikasi korban dianiaya sebelum meninggal dunia," katanya.

Selain itu, pihak kepolisian sudah menetapkan satu orang tersangka dan sudah mengantongi beberapa nama.

Baca: Baru Saja Keluar dari Lapas, Seorang Pria Langsung Dijemput Polisi, Ternyata Terlibat Pembunuhan

 Hal itu disambut baik oleh Plt Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) Karya Graham.

Taufik Hidayat merupakan seorang Pegawai Kejaksaan Negeri Rantauprapat.

Berdasarkan keterangan yangditerima khususnya dari kejaksaan Negeri Rantauprapat melalui Kasi Intel Syahron Hasibuan bahwa pada hari selasa tanggal 22 september 2020 sekira pukul 22.00 Wib Polsek Percut Seituan menemukan korban di Jalan Terusan gang M.Yusuf Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Seituan dengan identitas TH beralamat di jalan Karya Bakti no.138 Medan Tembung.

Lalu Muhammad Nuh Hareko selaku abang Taufik, sampai ke TKP ingin melihat kondisi korban tetapi tidak diizinkan warga.

Saat itu korban sudah dalam kondisi tertutup kain.

Sedangkan warga meminta agar segera membawa korban ke rumahnya.

"Pada saat dilihat oleh keluarga jenazah dalam kondisi memar bekas luka di wajah dan badan, lebam biru di bagian dada, pergelangan tangan, kaki dan dari hidung terus keluar darah mulai ditemukan sampai dikuburkan keesokan harinya," jelas Graham.

Baca: Fakta Menarik Kemenangan Chelsea Lawan Crystal Palace, Makna Gol Debut Chilwell & 2 Penalti Jorginho

Pada hari kamis tanggal 24 september 2020 Muhammad Nuh Hareko mendapat informasi dari warga sekitar lokasi kejadian bahwa korban meninggal karena tindakan kekerasan yang diduga dilakukan masyarakat di sekitar lokasi kejadian.

"Awalnya TH terlibat pertengkaran dengan salah satu warga kemudian terjadi perkelahian. Lalu warga lain marah dan mengikat kaki serta tangan TH. TH dipukuli dan pada saat itu banyak yang melihat kejadian," ujarnya.

Selanjutnya Muhammad Nuh Hareko membuat laporan polisi terkait tindak kekerasan. Bahwa perkembangan selanjutnya pihak kepolisian sudah menangkap warga diduga sebagai pelaku kekerasan.

Baca: Sempat Membantah saat Dilaporkan Istri karena Melakukan Kekerasan, Notaris Ini Kini Resmi Ditahan

Penyidik telah melakukan autopsi di pekuburan tempat di kebumikannya Taufik Hidayat dan ditemukan beberapa bukti baru.

"Dan berdasarkan informasi dari kepolisian bahwa tim forensik menemukan gumpalan darah di bagian kepala sebelah kiri, dada, pipi kiri, dan lumpur dibagian pernapasan dan lambung. Kapolsek belum berani menyimpulkan tetapi dokter forensik menyimpulkan meninggal karena gagal pernapasan," katanya.

"Yang jelas ditemukan fakta baru dimana banyak terdapat tanda tanda kekerasan terhadap almarhum," katanya.

Ia berharap kasus ini agar diselesaikan secara profesional oleh penyidik Polri dan ia juga mempercayakan seluruhnya kepada a pihak kepolisian.

"Kami berharap dan menyerahkan penyelidikan selanjutnya kepada pihak kepolisian," pungkasnya. (cr2/tri bun-medan.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini