Pantauan TribunJakarta.com, dari sejumlah benda yang diduga jimat, terdapat dua carik kertas berwarna coklat dengan huruf arab dan gambar siluet seperti hewan rusa di bagian tengah kertas.
“Yang ini punya siapa? Apa ini? Dapat darimana kamu?,” kata Wadi pada empat pelaku.
Kepada Wadi, HE mengakui bahwa kertas coklat tersebut merupakan jimat kulit rusa untuk ‘keselamatan’ dirinya.
HE menjelaskan, jimat kulit rusa ini ia peroleh dari orang tuanya ketika bekerja di perusahaan travel.
"Katanya, biar lancar rezekinya, biar selamat. Saya bawa saja terus (selama beraksi),” ucapnya.
Selain itu, pelaku HE juga membawa tali pocong yang digunakannya sebagai jimat.
HE mengakui bahwa tali tersebut adalah tali pocong yang diperolehnya dari seorang rekanannya.
HE mengklaim, tali pocong ini berguna untuk membawa ‘keselamatan’ bagi dirinya.
“Biar selamat, ini dikasih pak. Tali pocongnya asli, katanya ini tali pocong belum dimakamkan masih di pulasara, diikat terus digunting, itu sisaan katanya,”tuturnya mengakui.
Baca: Copet di Depok Ini Mengaku Punya Jimat Tali Pocong Jenazah, Modusnya Pura-pura Epilepsi
Bahkan, HE mengaku sudah enam tahun dirinya menyimpan tali pocong tersebut, dan selalu dibawa kemanapun ia pergi.
“Sudah enam tahun saya punya tali pocong ini, selama itu saya selamat,” bebernya.
Namun kendati telah membawa sejumlah jimat, kawanan copet jaringan AKAP ini tetap meringkuk di penjara usai aksinya dipergoki sopir angkot.
(TribunJakarta.com/Dwi putra kesuma)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pura-pura Sakit Ayan Sampai Bawa Jimat Tali Pocong saat Beraksi, Pencuri di Depok: Biar Selamat Pak