TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono membeberkan penyebab gempa hari ini, Minggu (25/10/2020) di Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.
Rahmat menyebut, gempa yang terjadi pada pukul 07:56 WIB ini berepisenter gempabumi terletak di koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah Barat Daya Kota Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 62 kilometer.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,5," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Minggu (25/10/2020).
Rahmat melanjutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
Baca juga: Gempa Pangandaran Sempat Kejutkan Warga Tasikmalaya, Senam Ibu-ibu di Pagi Hari Sempat Terhenti
Baca juga: Info Gempa Terkini: Gempa Magnitudo 5,9 Terjadi di Pangandaran, Jawa Barat, Tak Berpotensi Tsunami
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," imbuhnya.
Rahmat melaporkan dari hasil monitoring BMKG juga belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock
Oleh karena itu Rahmat mengimbau masyarakat supaya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat wajib memastikan terkait informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg
"Juga perlu menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa."
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tandas Rahmat.
Baca juga: GEMPA HARI INI: Pangandaran Diguncang Gempa 5,9 SR, Tidak Berpotensi Tsunami
Baca juga: BREAKING NEWS Gempa 5,9 M Guncang Pangandaran Pagi Ini, Getaran Dirasakan hingga Solo
Berikut penjelasan lengkap mengenai skala MMI dilansir dari bmkg.go.id:
Berikut Penjelasan Lengkap Mengenai Skala MMI dilansir dari https://www.bmkg.go.id/gempabumi/skala-mmi.bmkg.
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa di Pangandaran, Warga di Cilacap Sampai Keluar Rumah 5 Menit
Baca juga: Gempa Pangandaran Sempat Kejutkan Warga Tasikmalaya, Senam Ibu-ibu di Pagi Hari Sempat Terhenti
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)