TRIBUNNEWS.COM - Gempa dengan kekuatan magnitudo 4,5 kembali mengguncang wilayah Pangandaran, Jawa Barat, Senin (26/10/2020).
Berdasar keterangan BMKG di akun Twitternya, gempa terjadi pada pukul 06.49 WIB.
Pusat gempa berada di laut, 95 km barat daya Pangandaran dengan kedalaman 10 km.
Gempa ini dirasakan di Pangandaran dan Ciamis dengan skala II MMI.
Baca juga: Puluhan Rumah Rusak di Ciamis, Garut dan Tasikmalaya Rusak Akibat Gempa 5,9 M Pangandaran
Baca juga: Pangandaran Gempa 5,9 SR, Begini Kondisi Pengunjung Pantai Pangandaran, Hujan sejak Dini Hari
"#Gempa Mag:4.5, 26-Okt-20 06:49:48 WIB, Lok:8.22 LS, 107.81 BT (Pusat gempa berada di laut 95 km barat daya Kab. Pangandaran), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) II Pangandaran, II Ciamis #BMKG," tulis BMKG di akun twitternya, @infoBMKG.
Pada Minggu (25/10/2020) kemarin, Pangandaran juga diguncang gempa dengan magnitudo 5,9.
Gempa terjadi pada pukul 07.56 WIB.
BMKG mencatat gempa terjadi di 8.22 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107.87 derajat Bujur Timur (BT).
Baca juga: Waspada Dampak Kerusakan, 17 Wilayah Ini Merasakan Guncangan Gempa Pangandaran
Baca juga: BMKG Minta Masyarakat Tetap Tenang dan Tak Termakan Hoaks Terkait Gempa di Pangandaran
Kemudian, pusat gempa berada di kedalaman 10 KM dan tidak berpotensi tsunami.
"Mag:5.9, 25-Oct-20 07:56:45 WIB, Lok:8.22 LS,107.87 BT (90 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami." keterangan BMK di Twitter @InfoBMKG.
Skala Kerusakan Gempa
Berikut ini info MMI yang bisa dipelajari berdasarkan skala MMI, dilansir Bmkg.go.id:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
Baca juga: Lindungi Bayinya, Pria Ini Luka-luka Tertimpa Dinding Rumah yang Roboh Akibat Gempa
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Kemudian, pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Getaran tersebut, dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal dan pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
Baca juga: Kepanikan di RSU dr Soekardjo Tasikmalaya Saat Gempa Mengguncang, Ada Teriakkan Sebut Nama Allah
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Daryono)