TRIBUNNEWS.COM -- Pamitnya berangkat kerja, seorang perempuan muda ditemukan sudah tak bernyawa di kandang buaya.
Belakangan, identitas korban diketahui bernama Fransiska.
Perempuan berusia 25 tahun itu ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi mengenaskan.
Menurut polisi, korban berasal dari pulau jawa dan merantau untuk bekerja di Berau, Kalimantan Timur.
"(Fransiska) pendatang dari Jawa yang kebetulan bekerja di Berau," ujar Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto saat diwawancarai Kompas TV, Sabtu (24/10/2020).
Menurutnya, Fransiska merupakan pekerja harian lepas di salah satu cafe diwilayah Barau.
Saat in, jenazah Fransiska sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Rivai Berau untuk diotopsi.
Menurutnya, hasil otopsi baru akan keluar pada hari Senin (26/10/2020).
Baca juga: Kasus Mayat Wanita di Dalam Mobil, Yulia Dipaksa Pelaku Sebut PIN ATM-nya Sebelum Dibunuh
Baca juga: 40.000 Ekor Ayam Terbakar gara-gara Kandang Kebakaran saat Subuh, Rugi Rp 2,5 Miliar
Tangan dan Mulut di Lakban
Mengutip Kompas.com, Jasad Fransiska ditemukan di bekas kandang buaya, Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayar, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Jasad Fransiska ditemukan dalam kondisi tangan dan mulut tertutup lakban.
"Yang bersangkutan ditemukan dengan keadaan tangan terikat lakban, mulut juga diikat lakban," kata Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto saat diwawancarai Kompas TV, Sabtu (24/10/2020).
Ia mengtakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kematian korban.
Diduga kuat, Fransiska merupakan korban pembunuhan.
Tak hanya itu, polisi juga sudah memeriksa 10 saksi dalam dugaan pembunuhan ini.
Edy menyebut, saksi sejauh ini adalah keluarga korban, termasuk suami, dan teman korban.
Baca juga: Bupati Berau Muharram Sempat Alami Kondisi Buruk 9 Hari Lalu
Kasat Reskrim Polres Berau AKP Rido Doly menerangkan mayat wanita ditemukan dalam posisi telungkup.
Tak hanya itu, mayat wanita itu juga ditemukan dengan kondisi tangan terikat.
Mulutnya juga dibekap pakai lakban dan kondisinya setengah tanpa pakaian.
"Dalam posisi telengkup saat ditemukan warga sekitar," kata AKP Rido Doly dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Saat ini pihak Kepolisian, kata AKP Rido Doly, masih menunggu hasil visum tim dokter forensik RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb.
"Kita tunggu saja hasilnya ya," kata AKP Rido Doly.
Pamit Kerja
Korban Fransiska dikabarkan sempat berpamitan dengan suaminya sebelum pergi bekerja.
AKP Rido Doly mengatakan korban merupakan pekerja di sebuah cafe.
“Dia pekerja freelance di sebuah cafe. KTP-nya di Pulau Jawa,” terang AKP Rido Doly.
AKP Rido Doly mengatakan dari keteranngan suaminya, FS sempat pamit pergi bekerja.
FS pamit pergi bekerja ke suami sekitar pukul 22.00 Wita, Selasa (20/10/2020).
Sampai kemudian pukul 16.00 Wita, Rabu (21/10/2020) FS ditemukan tak bernyawa.
Suaminya sendiri, kata AKP Rido Doly, tak mengetahui lokasi tempat FS bekerja.
Sejak malam itu suaminya kehilangan kabar hingga keesokan harinya FS ditemukan tak bernyawa.
Saat ditemukan, AKP Rido Doly meyakini sebenarnya FS masih berpakaian lengkap.
"Dia ada pakaian, tapi mungkin saat dilempar rok lepas," kata AKP Rido Doly.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan CCTV mencari jejak korban mulai dari keluar rumah hingga ke cafe.
"Kita masih selidiki, otopsi sedang berjalan, nanti kita kabari lagi ya," kata AKP Rido Doly.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Misteri Mayat Perempuan Muda Tergeletak di Kandang Buaya, Mulut dan Tangan Fransiska Dilakban,
Penulis: Damanhuri