Kalau sampai mati, bisa juga akibat suhu ekstrem.
“Jangan menggunakan air PDAM dan air yang punya kaporit tinggi. Biasanya, saya selalu sarankan air mineral atau air isi ulang. Pokoknya, kalau air itu enggak bisa diminum sama manusia, cupang juga enggak bisa,” tegas Edwin dikutip dari nova.grid.id.
Edwin menyebut, kita juga harus menambahkan garam khusus ikan ke akuarium.
Tersedia secara online atau di toko akuarium, garam ini membuat lingkungan air seperti habitat asli cupang, yakni air tawar.
“Kebersihan kandang juga harus diperhatikan untuk cupang. Pada dasarnya, kalau air di dasar akuarium itu sudah kotor, harus segera ganti air,” ujar Edwin yang juga mengusulkan pengurasan 4-5 hari sekali.
Tinggal bilas akuarium dengan air mengalir, lalu lap sampai kering. Jangan dengan sabun, karena zatnya bisa meracuni ikan.
Baca juga: VIRAL Ibu Asal Surabaya Urus Surat Kematian Anak ke Kemendagri, Begini Respons Dirjen Dukcapil
Baca juga: Viral, Gambaran Kehidupan Khabib Nurmagomedov Seusai Putuskan Pensiun dari UFC
Baca juga: Viral Video Aksi TNI Bantu Warga, Menyelam di Selokan Sedalam 4 Meter untuk Ambil Sampah
Obat Kuning dan Biru
Meski tahan banting, kalau rumahnya jorok, cupang juga rentan berpenyakit bahkan sampai mati. Hal ini yang juga jarang diketahui pemula.
“Kalau sudah sakit itu harus segera diobati. Biasanya, pakai obat kuning dan biru untuk ikan,” jelas Edwin.
Founder Komunitas Betta Union Indonesia ini lanjut menjelaskan bahwa yang disebut obat kuning berguna untuk mencegah dan mengobati penyakit cupang seperti mata bengkak, sirip bolong, ikan berlendir, tubuh membengkak, jamur kulit, dan sirip busuk. Harganya sekitar Rp6.500 - Rp270.000.
Obat biru digunakan untuk bintik putih yang biasanya muncul pada tubuh cupang karena ia kedinginan.
“Cukup berikan satu tetes di setiap ganti air,” kata Edwin. Harganya sekitar Rp5.000 - Rp70.000.
Pakan Hidup atau Palet?
Ini yang jelas penting selain air adalah soal makanan.