TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tiga remaja di Palembang, membentuk komplotan pencuri spesialis tanaman hias, aglonema.
Mereka biasa beraksi di rumah warga, kawasan Sako Kota Palembang.
NB berusia 14 tahun, satu dari tiga pelaku berhasil diamankan.
Sementara dua rekannya kabur, kini NB menjalani pemeriksaan di Polsek Sako.
Kronologi penangkapan
Ulah komplotan remaja ini membuat resah sekaligus kesal warga, pasalnya tanaman hias yang ditanam di kediaman mereka sering dicuri.
Akhirnya komplotan spesialis pencurian tanaman hias ini berhasil dibekuk oleh warga.
Bahkan pelaku sempat menjadi bulan-bulanan akibat perbuatannya tersebut.
Kini NB sudah diamankan oleh unit reskrim Polsek Sako, Palembang.
Saat melancarkan aksinya, pelaku tak seorang diri melainkan bersama dua orang temannya.
Dua temannya itu berhasil kabur setelah ketahuan oleh warga saat akan melakukan aksinya.
Modus : Keliling perumahan cari target, beraksi saat magrib
Kapolsek Sako, AKP Rian Suhendri saat dikonfirmasi mengatakan saat menjalankan aksinya, para pelaku lebih dulu berkeliling di sekitaran komplek saat waktu magrib.
Setelah memantau sekitaran lokasi, para pelaku langsung melancarkan aksinya dengan cara masuk ke halaman rumah korban.
“Pelaku ini langsung masuk dengan cara memanjat pagar rumah korban dan berhasil mengambil 4 pot yang berisi bunga hias jenis Aglonema,” kata AKP Rian, Kamis (29/10/2020).
Rian menambahkan dari tersangka NB, pihaknya mengamankan barang bukti curiannya yakni empat pot berisi bunga hias dan sepeda motor pelaku yang kabur.
"Tersangka kami amankan di Polsek untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tambah Rian.
Pengakuan NB incar Aglonema karena harganya fantastis
NB mengincar tanaman hias jenis Aglonema yang saat ini sedang menjadi primadona di kalangan penghobi tanaman hias di Palembang.
Dari pengakuan NB, sebelum beraksi, ia diajak duduk di dekat rumah korban di Kelurahan Sako, Kecamatan Sako.
Sementara dua orang temannya sudah lebih dulu membaca situasi dan melihat rumah yang menjadi target pencurian tersebut.
"Masih sore waktu itu, kami duduk di dekat rumah korban, dua kawan aku itu gambar situasi.
Terus aku memanjat pagar aku cabut bunga itu, nah kawan aku satu lagi nunggu di atas motor," kata NB saat diamankan, Kamis (29/10/2020).
Namun saat akan membawa kabur bunga curian tersebut ketahuan oleh warga hingga NB diamankan warga, sedangkan dua temannya berhasil kabur.
NB dan temannya sudah 10 kali curi aglonema, hail curian untuk main game online
Menurut NB aksi tersebut tak hanya sekali ini dilakukannya, pencurian serupa pernah dilakukan di kawasan tersebut.
Bahkan aksi pencurian ini sudah hampir 10 kali lebih dilakukan NB bersama temannya.
"Kami tau bunga itu mahal kalau tidak salah ada yang sampai Rp 500 ribu itulah kami mencuri pak.
Kalau yang warna merah itu dijual sampai Rp 100 ribu, yang jual itu kawan aku uangnya aku gunakan untuk untuk bermain game online," lanjutnya.
Diakui NB saat ini banyak komplotan spesialis pencurian bunga hias.
Namun dari komplotan dirinya yang menjadi otak pelaku pencurian merupakan temannya yang kabur saat aksi tersebut ketahuan.
"Cepat lakunya Pak, aku disuruh jual dekat warung Al-Aqobah II. Bunga yang kami curi ada yang laku cuma Rp 30-35 ribu, yang merah mahal. Kalau laku aku cuma dikasih uang, yang jual Nopriansyah. Aku maling tiga pot dibagi duit Rp 30 ribu," kata NB.
Saat ini NB pun sudah diamankan di Polsek Sako dan masih menjalani pemeriksaan oleh aparat kepolisian. (tribun network/thf/Sriwijayapost.com)