TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Keputusan kenaikan UMP 2021 dinilai oleh kalangan pengusaha sebagai sikap politis para gubernur menuju Pilpres 2024.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, keputusan kenaikan UMP Jateng sebesar 3,27 persen tersebut tidak ada hubungan dengan Pilpres 2024.
"Tidak ada sama sekali pada urusan itu (Pilpres 2024)," jelas Ganjar saat dikonfirmasi, Senin (2/11/2020).
Dari laporan yang dia terima, keputusan kenaikan UMP Jateng dinilai pengusaha sudah tepat terutama saat perekonomian dalam keadaan resesi.
"Dari seorang pengusaha bilang 'Pak Ganjar, keputusan untuk menaikkan UMP adalah benar sekali, terutama saat ekonomi dalam keadaan resesi. Excellent Pak'," katanya.
Baca juga: Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo, Inilah 5 Kepala Daerah yang Pilih Naikkan UMP
Baca juga: Survei Indikator: Ganjar Kalahkan Prabowo dan Anies Jika Pilpres Dilaksanakan Sekarang
Ganjar juga sudah berkomunikasi secara langsung dengan kalangan pengusaha terkait kebijakan kenaikan UMP yang dikaitkan dengan Pilpres 2024.
Kepada Ganjar, pengusaha tersebut telah meluruskan perihal pernyataan kenaikan UMP yang dikaitkan dengan isu politik tersebut.
"Dari Pak Haryadi Sukamdani (Ketua Umum Apindo) bilang 'Mas Ganjar saya perlu luruskan jawaban saya tidak mengkaitkan dengan politik. Jadi kelihatannya wartawannya memang ingin mengkaitkan dengan isu politik'," ungkapnya.
Jika masih ada pihak yang keberatan dengan kebijakan tersebut, Ganjar meminta Apindo, serikat pekerja dan pemerintah daerah bisa kembali duduk bersama.
"Masih ada kesempatan untuk ngobrol banyak. Sehingga nanti bisa dicapai kesepakatan-kesepakatan dan hubungan industrial yang harmonis,” pungkasnya.
>