TRIBUNNEWS.COM - Sesosok remaja yang ditemukan tewas di Bukit Jamur, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sempat tidak diketahui identitasnya.
Namun, kini identitas remaja tersebut telah terungkap.
Korban diketahui bernama lengkap Achmad Arinal Hakim, warga Desa Sidokumpul, Kecamatan Bungah, Gresik, Jawa Timur.
Seperti yang telah diberitakan, remaja tersebut ditemukan tewas mengapung di sebuah kubangan air di area Bukit Jamur pada Jumat (30/10/2020) lalu.
Baca juga: Identitas Remaja yang Ditemukan Tewas Mengapung di Bukit Jamur Terungkap, Tangis Keluarga Pecah
Jasad korban ditemukan dalam kondisi kedua tangan terikat di punggung.
Sementara itu, kaki korban juga diikat dengan kain.
Penemuan mayat itu pun sempat menggegerkan warga sekitar.
Berikut fakta-fakta remaja ditemukan tewas di Bukit Jamur:
1. Tangan dan kaki terikat
Diberitakan Surya.co.id, remaja tersebut ditemukan dalam keadaan mengapung di kubangan air.
Sementara itu, kondisi tangan dan kakinya terikat.
Saat ditemukan, korban masih mengenakan kaos.
Badan korban berwarna merah kehitaman.
Baca juga: Identitas Mayat di Kubangan Air Bukit Jamur Masih Misterius, Polisi Tunggu Hasil Autopsi
Saat itu, Kanit Reskrim Polsek Bungah, Aipda Dwi Rahmanto, menuturkan bahwa korban diduga telah lama meninggal dunia.
"Mungkin sekitar lima hari," ujarnya, seperti yang diberitakan Surya.co.id pada Jumat, 30 Oktober 2020.
Sementara, setelah penemuan mayat tersebut, korban langsung dievakuasi menuju RSUD Ibnu Sina.
2. Kepolisian sempat kesulitan mengidentifikasi jasad korban
Saat pertama kali ditemukan, remaja tersebut tidak diketahui identitasnya.
Polisi pun terus mencari identitas korban.
Namun, proses identifikasi jasad remaja laki-laki tersebut sempat mengalami kencala.
Pasalnya, Kapolsek Bungah AKP Sujiran mengatakan, jasad remaja tersebut telah rusak sehingga sulit dikenali.
"Jari tangannya sudah rusak, wajahnya membengkak," ungkap Sujiran, seperti yang diberitakan Surya.co.id, Sabtu (31/10/2020).
3. Muncul dugaan pembunuhan
Sementara itu, korban yang hanya mengenakan pakaian putih tersebut diduga kuat sebagai korban pembunuhan.
Dikutip dari Surya.co.id, saat di lokasi, petugas hanya menemukan sarung dan kopyah dalam kantong plastik.
Selain itu, petugas juga menemukan masker di saku baju koko yang dikenakan korban.
Baca juga: Kondisi Sidik Jari Rusak, Polisi Kesulitan Identifikasi Mayat Pria di Kubangan Air Bukit Jamur
4. Identitas korban terungkap
Identitas remaja yang ditemukan tewas mengapung di Bukit Jamur Gresik terungkap pada Selasa (3/11/2020) siang.
Diberitakan Surya.co.id, korban diketahui merupakan seorang siswa SMP.
Ia bernama Achmad Arinal Hakim atau akrab disapa Aril, warga Desa Sidokumpul, Kecamatan Bungah.
Ayah korban bersama Kepala Desa Sidokumpul mendatangi kamar jenazah RSUD Ibnu Sina.
5. Keluarga sempat laporkan korban hilang hingga gelar doa bersama
Sebelumnya, dikutip dari Surya.co.id, ayah korban, Arifin, mengaku anaknya tak pulang sejak Rabu, 28 Oktober 2020 atau saat Maulid Nabi.
Keluarga lantas melaporkannya hilang.
Ia bersama keluarga dan tetangga sekitar kemudian menggelar doa bersama di rumahnya.
Baca juga: Remaja Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Mengapung di Kubangan Bukit Jamur, Diduga Korban Pembunuhan
Doa bersama tersebut dilakukan setiap salat Maghrib.
Lantunan ayat suci Alquran menggema setiap harinya di rumah korban.
6. Tangis keluarga pecah
Setelah dilakukan autopsi, jenazah Aril dikafani dan langsung dibawa ke mobil ambulans menuju rumah duka.
Kepala Desa Sidokumpul Ahmad Asyhar membenarkan bahwa korban adalah warganya yang hilang beberapa hari lalu.
"Sekarang dibawa pulang untuk dikebumikan," ucapnya, seperti yang dikutip dari Surya.co.id, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: Pesan Terakhir Bu Guru Ngaji di Bogor Sebelum Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Dalam Sumur
Ketika jenazah tiba di rumah duka, tangis keluarga korban langsung pecah.
Korban kemudian dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Keluarga, tetangga, hingga guru mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya.
7. Penyebab kematian korban belum dapat disimpulkan
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Bayu Febrianto Prayoga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut.
Alumnus Akpol 2007 itu belum dapat memberikan kesimpulan terkait penyebab kematian remaja malang tersebut.
"Belum ada, mohon waktu," terangnya.
8. Sosok korban
Dikutip dari Surya.co.id, ayah korban mengenang putranya sebagai sosok yang tidak neko-neko.
Menurut Arifin, putra semata wayangnya tersebut biasa bermain dengan teman sebayanya saja.
Bahkan, korban lebih sering bermain dengan anak berusia di bawahnya.
Baca juga: Guru Ngaji Ditemukan Tewas di Dalam Sumur, Warga Mengaku Sempat Dengar Jeritan Wanita
Arifin pun yakin, putranya tidak memiliki masalah dengan orang lain.
Ia menuturkan, selama ini, korban hanya bermain di sekitar rumah saja.
"Jarak rumah dengan Bukit Jamur cukup jauh," kata Arifin.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta, Surya.co.id/Willy Abraham)