News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Merapi

Fakta dan Data Aktivitas Gunung Merapi Sepekan Terahkir, Penggembungan Tubuh Meningkat

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi dilihat dari Kali Talang, Klaten.

“Berdasarkan analisis foto drone tersebut, tidak teramati adanya material magma baru,” tambah Hanik.

Sejak Kamis (5/11/2020) pukul 12.00 WIB, BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 km.

Dari hasil pengamatan visual dan instrumental di atas dan dengan tingkat aktivitas siaga Gunung Merapi, Hanik merekomendasikan beberapa hal kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi.

Ia menuturkan, untuk Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

“Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB (kawasan rawan bencana) III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi,” tambahnya.

Selain itu, masyarakat diimbau agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya.

BPBD Kabupaten Magelang telah mengevakuasi sebanyak 607 warga yang termasuk dalam kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu hamil, ibu menyusui dan disabilitas, setelah status Gunung Merapi dinaikkan ke level Siaga, Jumat (6/11/2020). (Istimewa)

Warga Mengungsi

Lebih kurang lebih ada 607 orang pengungsi dari tiga desa yang masuk daerah rawan bahaya Gunung Merapi di Kabupaten Magelang yang telah mengungsi, Jumat (6/11/2020).

Ketiga desa ini adalah Desa Paten, Krinjing dan Ngargomulyo, Kecamatan Dukun. Mereka telah menempati desa penyangga masing-masing.

Desa Paten terdiri dari Dusun Babadan I dan Babadan II. Warga di Dusun Babadan I mengungsi di Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan. Warga di Dusun Babadan II mengungsi di TEA Mertoyudan di Kecamatan Mertoyudan.

Desa Krinjing terdiri dari Dusun Trono, Pugeran dan Trayem. Mereka mengungsi ke Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan. Terakhir, Desa Ngargomulyo terdiri dari Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong dan Karanganyar. Mereka mengungsi di Desa Tamanagung, Muntilan.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Magelang pukul 16.00 WIB, jumlah pengungsi mencapai 607 orang. Pengungsi dari Desa Paten sebanyak 356 orang (Babadan I 223 orang dan Babadan II 133 orang). Pengungsi dari Desa Krinjing sebanyak 124 orang (Trono 25, Pugeran 47, dan Trayem 53).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini